PWMU.CO – Dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran dan adaptasi dengan era digital, SMP Muhammadiyah 1 Blitar resmi mempelajari aplikasi TOFAS atau Tes Keterampilan Dasar Akademik sebagai media pembelajaran bagi siswa kelas VII, (20/8/2024).
Sebanyak 15 siswa kelas VII kini telah merasakan langsung manfaat dari aplikasi ini dalam proses belajar mengajar.
Test of Fundamental Academic Skill (TOFAS) dirancang khusus untuk memudahkan siswa dalam mengakses materi pelajaran, mengerjakan tugas, serta berinteraksi dengan guru. Aplikasi ini juga dilengkapi dengan fitur-fitur menarik seperti kuis interaktif, soal – soal online, dan pengumpulan tugas secara digital.
“Kami melihat potensi besar dari TOFAS untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran. Dengan TOFAS, siswa dapat belajar kapan saja dan di mana saja. Selain itu, fitur-fitur yang ada juga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa,” ujar Siti Muhibbah SAg, kepala sekolah SMP Muhammadiyah 1 Blitar.
Para siswa kelas VII pun menyambut antusias penerapan TOFAS di sekolah.
Nur Aini, salah satu siswa kelas VII, mengaku sangat senang dengan adanya TOFAS.
“Belajar jadi lebih menyenangkan. Saya bisa mengulang materi yang belum paham dengan mudah. Selain itu, saya juga bisa berdiskusi dengan teman-teman tentang materi yang sulit,” ungkapnya.
Senada dengan Nur Aini, Humairo juga merasa terbantu dengan adanya TOFAS.
“Dengan TOFAS, saya jadi lebih mandiri dalam belajar. Saya tidak perlu lagi membawa buku yang tebal-tebal ke sekolah,” ujarnya.
Meskipun penerapan TOFAS mendapat sambutan positif, namun tidak menutup kemungkinan adanya beberapa tantangan yang harus dihadapi. Salah satu tantangan yang sering ditemui adalah kurangnya akses pemahaman tentang penggunaan TOFAS bagi sebagian siswa.
Menanggapi hal ini, pihak sekolah telah berupaya mencari solusi. “Kami telah bekerja sama dengan orang tua siswa untuk memastikan bahwa semua siswa memiliki akses internet yang memadai. Selain itu, kami juga menyediakan fasilitas wifi gratis di sekolah,” tuturnya.
Dengan semakin berkembangnya teknologi, diharapkan TOFAS dapat terus dikembangkan dan disesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran siswa. Pihak sekolah juga berharap agar seluruh siswa dapat memanfaatkan TOFAS secara optimal untuk mencapai prestasi belajar yang lebih baik.
“Kami berharap TOFAS dapat menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain dalam menerapkan teknologi dalam proses pembelajaran. Dengan demikian, kualitas pendidikan di Indonesia dapat terus meningkat,” pungkas Siti Muhibbah SAg.
Penulis Nur Aji Editor ‘Aalimah Qurrata A’yun