Muhammad Akmal Rishwanda, Alumni Spemdalas sekaligus Tomsk State University, Rusia, dalam Teenager Global Insight untuk siswa ICP, Spemdalas, Selasa (20/8/24) (Fitri Wulandari/PWMU.CO).
PWMU.CO – Tips belajar di luar negeri tersampaikan dalam Teenager Global Insight SMP Muhammadiyah 12 GKB (Spemdalas) Gresik, Selasa (20/8/24).
Pemateri dalam kegiatan itu merupakan alumni Spemdalas yang lulus pada 2014, Muhammad Akmal Rishwanda. Ia telah menyelesaikan studinya dari Tomsk State University Rusia dalam Program Double Degree Jurusan Software Engineering Specialization.
Wawasan Luas dengan Belajar di Luar Negeri
Di depan siswa kelas VII, VIII, dan IX Internasional Class Program (ICP), Akmal mengawali materinya dengan memberi pertanyaan. “Who wants to study abroad?” tanya Akmal.
Nararya Purwanto dari kelas IX ICP Granada dan dan Muhammad Kenzi dari kelas VII ICP Fair maju dan menyatakan ingin belajar di luar negeri.
Menggunakan bahasa Inggris, Nararya menyampaikan, “Saya ingin kuliah di Oxford atau di Australia karena menurut saya terlalu sempit jika kita membatasi tempat belajar kita hanya Indonesia” ujarnya.
Tak ingin kalah, Kenzie juga menyampaikan, “Saya ingin kuliah di Jerman karena saya ingin ada perusahaan pembuat mobil di Indonesia. Karena saat ini belum ada merek mobil yang keren yang asli Indonesia” ujarnya dalam bahasa Inggris yang disambut tepuk tangan seluruh peserta.
Masih dengan bahasa Inggris, Akmal kemudian menjelaskan sebuah survei dari The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC) kepada 897 responden dalam rentan 17-29 tahun. Survei tersebut menyatakan bahwa ada beberapa manfaat yang akan diperoleh jika belajar di luar negeri.
“Kalian dapat membuka wawasan dan pola pikir yang lebih luas karena kita dapat berinteraksi berbagai warga negara” katanya.
Riset sebelum Memutuskan
Lebih lanjut, ia memaparkan bahwa di samping itu juga dapat meningkatkan kompetensi atau pengalaman secara detail. “Sebab, tidak dapat kita pungkiri, kiblat kemajuan saat ini adalah dunia barat” terangnya.
Self improvement, menurut Akmal, juga berkembang karena kondisi jauh dari orang tua yang mau tidak mau memaksa kita untuk mandiri.
“Serta yang tak kalah penting adalah terbukanya peluang internasional karena kesempatan magang, volunteer, part time” jelasnya.
Untuk menghidupkan suasana, Akmal menghadirkan kuis berhadiah untuk seluruh peserta. “This quiz is about landmark of a country. I will show U a landmark and you have to guess the country, okay” jelasnya.
Ada beberapa gambar yang ditampilkan seperti, piramida from Egypt, US Statue of Liberty, Italia Piza Tower, Malaysia Petronas Twin Towers, dan juga Australia Opera House.
Sebelum menutup materinya, Akmal menyampaikan hal penting sebelum memutuskan belajar di luar negeri.
“Kalian perlu melakukan riset terlebih dahulu terkait universitas yang dipilih, kondisi budaya, bahkan biaya hidup di negara tersebut. Hal ini akan sangat membantu proses kalian selama berada di negeri orang” tandasnya. (*)
Penulis Fitri Wulandari, Editor Danar Trivasya Fikri