PWMU.CO – Dalam upaya mencetak generasi muda Muhammadiyah yang tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki kepedulian sosial yang tinggi, Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Lamongan resmi membuka Pelatihan Kader Muda Taruna Melati 2.
Kegiatan yang berlangsung selama 3 hari ini mengangkat tema “Pelajar Cendekia: Berdaya Inklusif, Wujudkan Pemimpin Progresif”.
Acara pembukaan yang berlangsung di SMK Muhammadiyah 5 Babat kampus 3 ini dihadiri oleh Bawaslu Kabupaten Lamongan, Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Lamongan, Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Babat, bahkan dihadiri langsung oleh Ketua Umum Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur, serta puluhan peserta dari berbagai Cabang maupun Daerah.
Dalam sambutannya, Ketua Umum PW IPM Jawa Timur, Hengki Pradana menyampaikan bahwa PD IPM Lamongan tetap menjadi barometer perkaderan, sehingga sampai sekarang diminati dari berbagai pimpinan yang dibuktikan sekarang ada kader dari Jember hingga Jakarta.
Tema “Pelajar Cendekia: Berdaya Inklusif, Wujudkan Pemimpin Progresif” dipilih dengan mempunyai harapan kepada peserta supaya tak hanya berwawasan luas melainkan juga mampu mendalami dan mengaktualisasikan keilmuan yang digeluti.
Adapun fokus “Pelajar Cendekia” tercermin dalam atas 3 pilarnya yaitu Ekoliterasi, Empowerement Movement dan Digital Movement
Inklusif memiliki arti “Menyeluruh” tak tebang pilih dan merangkul berbagai pihak, hal ini menjadi basis fundamental Perkaderan PD IPM Lamongan (tagline: Perkaderan Berdaya) yaitu “mempercayai setiap individu memiliki potensi, terlepas dari besar dan kecilnya (potensi) semua berhak untuk diberdayakan.” Hal ini pun selaras dan menjadi jelmaan pilar ke-2 Pelajar Cendekia “Empowerement Movement”
Sedangkan diksi Pemimpin yang diikuti kata “wujudkan” berarti suatu harapan/hasil akhir dari segala proses yang dilalui, yaitu seorang yang mampu memimpin dirinya sendiri, meramu ikatan organisasi serta memberikan dampak(positif) yang nyata dan dapat dirasakan oleh sosial maupun lingkungan sekitarnya.
Pilihan kata “progresif” dalam tema di atas juga mengacu atau mengutip istilah yang kerap digunakan KH Ahmad Dahlan dan Muhammadiyah, adapaun artian lain progresif adalah “berkemajuan” yang kemudian ditafsirkan menjadi bergerak dan beradaptasi tiada henti tuk terus menebar luaskan kebermanfaatan
Ketua Umum PD IPM Lamongan, Dimas Julian Arman dalam sambutannya menyampaikan, “Ing Ngarso Sung Tulodo Tut Wuri Handayani, maknanya teman-teman kader muda di depan harus mampu memberikan contoh, di tengah bisa menggerakkan, dan di belakang bisa mendorong”.
Dengan melibatkan para narasumber yang kompeten di bidangnya, pelatihan ini diharapkan dapat melahirkan generasi muda Muhammadiyah yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki kepedulian sosial yang tinggi. (*)
Penulis Eka Julia Editor Wildan Nanda Rahmatullah