PWMU.CO – Ketua Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY, Ananto Isworo, menerima penghargaan Kalpataru Gubernur DIY untuk kategori Pembina Lingkungan pada Selasa (20/08/2024).
Acara ini diselenggarakan oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi DIY di Ruang Rapat Jati (Ruang Rapat A) DLHK DIY, yang berlokasi di Jalan Argulobang nomor 19, Baciro, Gondokusuman, Yogyakarta.
Beberapa tamu yang hadir dalam acara ini yaitu Kepala DLHK Provinsi DIY, Kusno Wibowo serta perwakilan dari DLH Kota Yogyakarta dan DLH Gunung Kidul.
Mereka memberikan apresiasi kepada lembaga sekolah, komunitas, dan perorangan yang telah berdedikasi dalam pengelolaan dan pelestarian lingkungan di DIY.
Penghargaan juga diberikan kepada kepala sekolah SD, SMP, dan SMA yang menerima penghargaan Adiwiyata se-DIY, serta para penerima penghargaan Kalpataru tahun 2024.
Setelah mendapatkan penghargaan itu Ananto Isworo menyatakan komitmennya untuk terus menjalankan amanah PWM DIY dalam menangani sampah di DIY melalui Program “Sedekah Sampah Berbasis Sekolah, Pesantren, dan Masjid”.
“LDK berkepentingan dalam pendampingan komunitas jejaring pengelola sampah mandiri yang ada di DIY untuk bersama-sama mengurai dan menyelesaikan persoalan sampah,” ujar Ananto.
Pria yang kerap mendapat julukan dai sampah tersebut berkomitmen untuk terus menguatkan dakwahnya dengan cara yang tak biasa yaitu melalui program sedekah sampah.
“LDK sudah melaunching gerakan sedekah sampah berbasis sekolah di DIY. Ada 20 sekolah binaan. Ke depan kita akan perluas lagi ke sekolah-sekolah lainnya termasuk ke komunitas-komunitas, masjid dan lain-lain, termasuk juga mendorong takmir masjid untuk transisi ke energi terbarukan panel surya” tuturnya via pesan WhatsApp.
Ia menyatakan sudah ratusan masjid bahkan gereja yang telah mendapatkan pencerahan darinya terkait program yang mendorong pada aksi peduli lingkungan ini. Daerah yang dijangkau pun kini semakin meluas, tidak hanya di wilayah DIY, tetapi juga di sekitarnya.
“Sudah lama saya melakukan pembinaan ke seluruh Indonesia terkait sedekah sampah. Sudah ada ratusan masjid dan juga puluhan gereja, selain itu ke umat Hindu juga. Ramadhan lalu saya ikut mengisi dan meresmikan sedekah sampah di masjid Istiqlal,” imbuhnya.
Meski program yang telah ia laksanakan cukup bagus dan bisa menginspirasi banyak pihak, serta membantu pemerintah dalam melestarikan lingkungan, namun ia menyayangkan dukungan dari pihak pemerintah yang dirasa masih kurang.
“Ya seperti itu yang saya rasakan selama 11 tahun ini. Dukungannya sangat kecil,” ungkapnya.
Ia berharap ke depan pemerintah bisa memberikan dukungan yang lebih besar atau bekerja sama dengan LDK DIY dalam mengatasi permasalahan sampah. (*)
Penulis Ain Nurwindasari Editor Ni’matul Faizah