PWMU.CO – Untuk pertama kalinya, Pimpinan Daerah (Pimda) 229 Tapak Suci Kabupaten Malang menggelar kejuaraan daerah (Kejurda) Tapak Suci di Balai Desa Graha Mulia, Desa Mulyoagung, Kabupaten Malang. Selama dua hari (22-24/9), sebanyak 231 atlet yang merupakan perwakilan dari Pimpinan Cabang (Pincab) Tapak Suci se-Kabupaten Malang ikut ambil bagian dalam ajang bergengsi tingkat kabupaten tersebut.
Ponco Doso Kukuh, ketua panitia pelaksana mengatakan bahwa Kejurda ini dalam rangka mencari bibit atlet muda yang nantinya bisa mewakili Kabupaten Malang ke ajang bergengsi di tingkat selanjutnya. ”Kejurda Tapak Suci ini tidak lain dalam rangka memunculkan bibit-bibit atlet muda berbakat untuk bisa melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, baik di Kejurwil, Kejurnas, dan bahkan PON,” ujar Ponco saat ditemui pwmu.co di sela-sela kesibukannya.
Kejurda Tapak Suci kali ini, kata Ponco, merupakan ajang untuk memperebutkan dua piala bergilir sekaligus, yaitu piala Pimda berjumlah 67 dan 1 piala tetap. Sedangkan untuk peserta Kejurda, lanjut dia, diklasifikasikan menjadi kelas seni yang hanya diikuti oleh siswa SD dan kelas fitgh (tarung) yang diikuti oleh peserta putra dan putri SMP dan SMA. ”Masing-masing peserta diklasifikasikan berdasarkan berat badan atlet. Mereka akan bertarung di kelas A-B-C-D-E-F-G-H dan kelas bebas,” tuturnya.
Ponco mengungkapkan rasa syukurnya karena even Kejurda ini disambut positif oleh seluruh siswa, pelatih dan kader Tapak Suci yang ada di lingkungan Kabupaten Malang. Juga dapat perhatian dari warga dan simpatisan Muhammadiyah yang berada di lingkungan PRM, PCM, dan PDM Kabupaten Malang. ”Semoga ini bisa memotivasi dan memacu atlet dan siswa Tapak Suci Kabupaten Malang dalam melatih dan mengembangkan bakat minat dalam seni bela diri Tapak Suci,” harap Ponco.(izzudin/aan)