PWMU.CO – Rangkaian Festival Pers dan Literasi Muhammadiyah 2024 dihari pertama bertajuk Berbagi Pengalaman Penggerak Pustaka, Sabtu (24/8/2024)
Serangkaian kegiatan berbagi pengalaman penggerak pustaka, yang pertama disampaikan
oleh Boni Febrianto, dari Taman Pustaka KH. Ahmad Dahlan, Pulang Pisang, Kalimantan Tengah.
Kedua, Wariono (Warok), Gerakan Pantura Membaca, Lamongan. Ketiga, Faiz Ahsanul, Pusat Bergerak Lampung, Agus Rianto FTP Metro Lampung. Keempat, Heni Wardatur Rohmah, Sekjen PP Forum Taman Bacaan Masyarakat.
Kelima, Hanik Rosyada, Taman Pustaka Dzakiya, Masjid Rosyada, LBSO PDA Sleman
Keenam, Rumah Literasi Nasyiatul Aisyiyah (Rulina) Kulonprogo, PP Nasyiayul ‘Aisyiyah
Keenam nara sumber berbagi cerita dengan penuh antusias. Mereka menceritakan secara detail mula mula merintis taman bacaan.
Bahkan kendala di lapangan oleh para pengelola dilakukan dengan lapang dada. Mereka berprinsip mengajak masyarakat agar melek huruf dengan membaca.
Niat kuat para pengelola Taman Baca yang tergabung pada Serikat Taman Pustaka adalah mengajak fastabiqul khoirot atau kebaikan.
Para Penggerak Serikat Taman Pustaka Muhammadiyah dan Aisyiyah ini betul betul menggarap kaum pinggiran. Tentu mereka para pengelola mempunyai resiko dari akibat gerakan literasi ini.
Seperti yang disampaikan Boni Febrianto, Taman Pustaka KH. Ahmad Dahlan juga biasa datang di event-event tertentu yang diselenggarkan di beberapa tempat.
Kendalanya dengan berpindah-pindah dan jika hujan pasti beberapa buku ada yang rusak.
“Kita sering mengalami kehilangan buku setiap even. Tapi kita tetap semangat,” ujarnya
Beda dengan Wariono Penggerak Taman Pustaka Lamongan yang berdomisili di pesisir Blimbing Paciran menghadapi tantangan yang lebih besar.
Menurut Wariono masyarakat yang yang berbasis nelayan ini kebutuhan gizi ya sangat kurang. Apalagi kebutuhan gizi membaca. Minat baca Mereka sangat rendah.
“Dengan telaten kami mengajak masyarakat pesisir ini membaca. Hampir setiap hari saya dan tim membeber buku atau buka lapak buku untuk dijual,” ujar Kepala SMP Muhammadiyah ini.
Lanjutnya, bahkan ia pernah diusir oleh petugas pelabuhan karena dianggap jualan. Dengan penuh kesabaran dan ketelitian Wariono menjelaskan kegiatannya ini.
“Alhamdulillah, sampai saat ini kegiatan Taman Pustaka Lamongan yang beralamat di Kelurahan Blimbing kecamatan Paciran sudah memiliki koleksi ribuan buku. Sedangkan anggotanya mencapai ratusan. Mereka rata rata dari keluarga nelayan, ” pungkas Wariono yang juga pengurus Klinik Pratama Muhammadiyah Blimbing
Penulis Fathurrahim Syuhadi/Murni Novita Wardany Editor Alfain Jalaluddin Ramadlan