PWMU.CO — MTs Muhammadiyah 6 (Muhsix) Sugihan, Solokuro, kembali menunjukkan kreativitas dan kebanggaannya terhadap budaya Nusantara dengan tampil memukau dalam karnaval desa yang digelar di Desa Sugihan, Ahad (25/8/2024).
Pada kesempatan kali ini, MTs Muhsix mengusung tema Kerajaan Majapahit, sebuah kerajaan besar yang pernah berjaya di Nusantara pada abad ke-13 hingga ke-16.
Mengambil inspirasi dari kejayaan Kerajaan Majapahit, rombongan karnaval dari MTs Muhsix menampilkan beragam elemen yang menggambarkan kemegahan masa lampau.
Para siswa tampil dengan busana tradisional khas Majapahit, seperti baju kebesaran raja, pakaian prajurit, hingga busana bangsawan.
Kostum-kostum tersebut dibuat dengan detail yang teliti, menonjolkan kekayaan budaya dan warisan sejarah yang luar biasa dari kerajaan yang pernah menguasai sebagian besar wilayah Asia Tenggara ini.
Tidak hanya kostum, rombongan MTs Muhsix juga menghadirkan replika singgasana kerajaan dan arca-arca Hindu-Buddha yang kerap dijumpai pada peninggalan Majapahit.
Semua ini dibuat secara kreatif oleh para guru dan siswa dengan memanfaatkan bahan-bahan lokal. Kehadiran replika tersebut menambah kemegahan dan keotentikan penampilan mereka di sepanjang rute karnaval.
“Proses pembuatan kostum dan replika Kerajaan Majapahit ini memang membutuhkan waktu dan kerja keras yang tidak sedikit. Kami memulainya dengan penelitian mendalam tentang detail busana dan artefak khas Majapahit.
Tujuan kami adalah menciptakan kostum dan replika yang tidak hanya indah secara visual, tetapi juga akurat dan mencerminkan kejayaan kerajaan tersebut,” ujar guru SBK Muizuddin Azri SE.
Ia menambahkan bahwa untuk kostum, mereka memilih bahan yang mudah didapat namun tetap terlihat elegan. Sedangkan, untuk replika singgasana, menggunakan bahan-bahan sederhana seperti bambu, karton bekas semen, styrofoam, dan cat akrilik.
“Meskipun sederhana, kami berusaha menciptakan replika yang detail dan otentik. Ini semua dilakukan agar siswa bisa merasakan dan memahami secara langsung bagaimana bentuk kebesaran budaya Majapahit,” lanjutnya.
Sementara itu, Kepala Bagian Kesiswaan, Ahsan Perdana Kusuma SPd menyatakan pemilihan tema Majapahit ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap sejarah dan budaya bangsa di kalangan siswa.
“Kami ingin mengajarkan kepada para siswa pentingnya menghargai sejarah dan budaya leluhur kita. Dengan tema Majapahit, kami berharap mereka bisa belajar lebih dalam tentang kejayaan bangsa ini dan menjadikannya sebagai inspirasi untuk masa depan,” ujarnya.
Penampilan MTs Muhsix berhasil menarik perhatian warga dan pengunjung karnaval. Banyak yang terpukau dengan detail dan keindahan kostum serta replika yang mereka tampilkan.
Beberapa pengunjung bahkan tampak antusias mengambil foto bersama para siswa yang mengenakan kostum kebesaran raja dan prajurit Majapahit.
Selain itu, iringan musik tradisional sepanjang parade menambah kesan autentik dan membawa suasana karnaval kembali ke masa kejayaan Kerajaan Majapahit.
Karnaval desa ini merupakan bagian dari rangkaian acara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Republik Indonesia di Desa Sugihan.
Penampilan MTs Muhsix yang mengusung tema Kerajaan Majapahit ini mendapat apresiasi tinggi dari berbagai pihak. Banyak yang memuji kreativitas dan kerja keras para siswa serta guru.
Dengan penampilan yang begitu megah dan inspiratif, MTs Muhsix tidak hanya berhasil menyuguhkan hiburan bagi warga, tetapi juga menyampaikan pesan penting tentang pentingnya melestarikan dan menghargai sejarah serta budaya bangsa.
Penulis Wahidul Qohar Editor Zahra Putri Pratiwig