PWMU.CO – Pimpinan cabang Aisyiyah Sukodono di bawah komando Islamiyah MPd hendak mewujudkan cita-cita mulia, dengan mendirikan day care untuk lansia. Day Care Lansia yang digelar Pimpinan Cabang Aisyiyah/PCA Sukodono akan berlangsung pada Sabtu akhir Agustus tepatnya (31/8/2024).
Hal ini berawal dari keprihatinan kami terhadap beberapa lansia yang sering kesepian, kurang perhatian dari keluarga-keluarga inti, juga ingin mendampingi mereka untuk bisa berkarya di usia senja dengan tetap produktif.
Sri Mukhodim Faridah Hanum adalah salah satu tokoh penting dalam kegiatan tersebut, Ia kakak ipar Islamiyah. Aktifitas sehari- hari Hanum adalah sebagai Dosen Umsida prodi pendidikan profesi Bidan, alumni S2 Undip prodi promosi kesehatan. Istri dari Susilo (Alm) yang tinggal di Sambungrejo RT 21 RW 09 Sukodono, adalah bidan dalam membantu kegiatan day care Lansia.
Aktifitas selain dosen praktik mandiri bidan di Sukodono, ia aktif di PW Aisyiyah sebagai sekretaris majelis kesehatan. Sebelumnya sebagai anggota Majelis kesehatan merangkap wakil ketua 2 PCA Sukodono. Ia mengenal Aisyiyah sejak sekolah di SMP Muhammadiyah 2 Taman dan mulai aktif sejak 2005 di PCA Sukodono.
“Aisyiyah tempat saya menyalurkan energi positif sesuai bidang keahlian saya agar bermanfaat bagi masyarakat. Tempat bersilaturahmi dan nambah saudara, juga tempat refreshing jika penat dalam bekerja. Mottonya “BerAisyiyah dengan Gembira” jadi mengerjakan segala tugas dengan bergembira ria, hingga tidak mudah mengeluh. Kita syukuri saja perjalanan hidup ini dengan hati yang lapang. Allah SWT sangat sayang pada keluarga saya,” jelasnya.
Tentang Sri Mukhodim Faridah Hanum
Sri Mukhodim Faridah Hanum dikaruniai 3 putri. Pertama, Fajar Sri Lestari Pangukir, dipanggil Tari, Alumnus Teknik Mesin ITS dan Universitas Pisa Italia Jurusan Teknik Nuklir saat ini bekerja di lembaga Nuklir Nederland sebagai peneliti dan consultan Nuklir. Kedua Weni Dwi Kuncaring Madya Susila atau dipanggil Weni, sedang menyelesaikan tugas akhir S2 di prodi Linguustik Unair, alumnus sastra Cina dari UB. Dan ketiga, Paramesti Apta Maharani Susila (Apta) mahasiswa semester akhir di Universitas Tor Vergata prodi Global governance Roma Italia.
Ia menjelaskan, putri ke 3 diberi jodoh dulu. Tepatnya 19 Mei 2024 Apta menikah dengan Mahdi Mohammed seorang sofware Enginering muslim keturunan Yaman warga negara Belanda, yang bekerja di London United Kingdom sehingga domisili putri ke 2 saya saat ini di London.
“Saya jadi ingat mendiang suami saya. Beliau pernah suatu ketika menyampaikan bahwa jika Allah mentakdirkan jodoh anak saya di lingkungan mereka kuliah/ bekerja, kita ya harus Ikhlas. Ternyata benar terjadi. Menantu saya orang Eropa. Efek dari pandemi yang positif mengajarkan kita bahwa tidak ada yang sulit dalam berkomunikasi, juga komunikasi jarak jauh di dalam keluarga,” jelasnya.
Ia menjelaskan, untuk menyiapkan pernikahan kami memilih lewat media online. Ijab qobul dan resepsi di laksanakan di London dengan pertimbangan lebih mudah urusan administrasinya. Sebagai seorang ibu sekaligus kepala keluarga, saya terbang ke Eropa sebulan sebelum hari H, di dampingi putri ke 2.
Lebih lanjut ia menambahkan, saya tinggal di belanda selama 4 minggu, di rumah putri pertama dan di United Kingdom seminggu. Saat prosesi pernikahan putri ketiga ini di syiarkan online sehingga semua keluarga bisa ikut merasakan kebahagiaan. Alhamdulillah Allah SWT berikan kemudahan segala urusan dan kelapangan hati mengantarkan anak ke-3 ke jenjang pernikahan walaupun beda benua.
Aktivitas lain yang dilakukan adalah sebagai sekretaris Pimpinan Cabang IBI kabupaten Sidoarjo. Karena memang profesi saya sebagai Bidan sehingga saya juga bertanggung jawab terhadap organisasi profesi.
Saat ini mbak Tari putri yang no 1 sudah menjadi anggota PCIM Belanda, namun kegiatannya belum rutin hanya saat ada event tertentu saja. Harapan ke depan dan sudah saya sampaikan ke dua putri saya yang berada di Eropa bisa menginisiasi berdirinya PCIA di Eropa khususnya Belanda dan United Kingdom mengikuti jejak ibunya berjuang di Aisyiyah.
Ia menuturkan, sesibuk apapun bekerja harus ada waktu untuk memperjuangkan harkat dan martabat wanita. Dan memberikan pembelajaran kepada mereka, para ibu, termasuk lansia melalui kegiatan-kegiatan positif yang bersifat menghibur sekaligus edukatif.
Harapannya, Day care Lansia Siti Walidah yang diluncurkan pada tanggal 31 Agustus 2024 Perum Surya Citra Mas J 4 Desa Jumputrejo Kecamatan Sukodono berjalan lancar. Kegiatan ini tidak hanya diprioritaskan bagi warga Aisyiyah tetapi untuk semua para lansia di Kecamatan Sukodono.
“Kegiatannya meliputi membaca al Quran, senam Lansia, tes kesehatan, terapi kesehatan yang bekerja sama RS Assakinah Sukodono. Berkarya melalui prakarya sederhana, bazar dan lain-lain. Mereka senantiasa diharapkan produktif di usia senja. Mari berfas tabiqul khairat bersama kami,” Tutup Islamiyah MPd. (*)
Penulis Dian R. Agustina Editor Amanat Solikah