PWMU.CO – Kajian masjid At-Taqwa Setail membahas beragam cara bershadaqah. Hal itu disampaikan oleh Ketua Majelis Pustaka Informasi dan Digitalisasi (MPID) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Banyuwangi, Taufiqur Rohman MPdI pada pengajian rutin Sabtu Malam Ahad yang bertempat di Masjid At-Taqwa Setail Genteng Banyuwangi Jawa Timur, Sabtu (24/8/2024).
Kajian ini diikuti oleh jamaah laki-laki dan perempuan. Dimulai setelah melaksanakan shalat maghrib berjamaah.
Mengawali kajiannya, Taufiqur Rohman mengajak jamaah untuk bersyukur kepada Allah Swt. Karena masih diberi kesempatan untuk hadir di majelis ilmu ini.
“Semoga Allah tetap memberikan hidayahnya kepada kita semua, sehingga terus giat untuk menuntut ilmu,” ujarnya.
Setelah itu dia membacakan ayat al-Quran Surat al-Baqarah 267. Pada ayat tersebut menjelaskan perintah Allah kepada orang yang beriman untuk berinfak atau bershadaqah dengan yang baik.
Sebelum menguraikan kajian ini lebih lanjut, ustadz yang kesehariannya mengampu mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMK Muhammadiyah 2 Genteng itu menjelaskan tentang macam-macam shadaqah.
“Ada shadaqah wajib dan shadaqah sunah. Shadaqah wajib itu, seperti zakat hukumnya wajib. Bahkan menjadi salah satu rukun Islam. Sedangkan yang lain hukumnya sunah,” ulasnya.
Perintah Allah kepada umat Islam agar bershadaqah dengan yang baik dari yang diusahakan. Dari profesi yang digelutinya setiap hari. Di samping itu dari apa yang diusahakan yang keluar dari bumi. Seperti hasil pertanian atau pertambangan.
Di ayat tersebut juga ada larangan Allah yang harus diperhatikan oleh umat Islam, khususnya orang yang beriman. Yaitu, janganlah bershadaqah atau berinfak dengan memilih yang buruk dari yang diusahakan. Taufiqur Rohman mengingatkan peserta kajian bahwa pada harta orang kaya itu, sebagiannya ada hak dari orang miskin.
Lebih lanjut dia menyampaikan sebuah kisah perihal cara shadaqah. Yaitu ada sekelompok orang miskin mendatangi Nabi Muhammad Saw. Mereka mengadu dengan membandingkan pahala orang kaya yang bershadaqah dengan pahala mereka. Mereka beranggapan akan terus kalah dalam hal mendapatkan pahala.
Maka, nabi Muhammad bersabda sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari sahabat Abu Dzar Al-Ghifari RA. Di hadits tersebut dijelaskan beragam cara bershadaqah, antara lain dengan bertasbih, bertahmid, bertakbir, dan bertahlil. Keempat lafal dzikir yang populer itu bernilai shadaqah.
Ada lagi cara yang dijelaskan oleh nabi sebagai perbuatan yang dapat bernilai shadaqah. Yaitu, mengajak kemakrufan, mencegah dari yang munkar, bahkan hubungan suami-istri atau menjaga keharmonisannya itu juga termasuk shadaqah.
Pengajian yang berlangsung selama satu jam itu berlangsung dengan khidmat. Bertepatan dengan masuknya waktu shalat Isya untuk Kabupaten Banyuwangi dan sekitarnya, kajian diakhiri dengan membaca alhamdulillahirrabil alamin.
Penulis Ghulam Bana Islama dan Taufiqur Rohman Editor ‘Aalimah Qurrata A’yun