PWMU.CO – Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Bhaktiku Negeri Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) gelombang 6, kelompok 62 dengan dosen pembimbing Muhammad Wildan Affan SE MSA melakukan sosialisasi anti bullying di MI Nurul Huda dan Madrasah Roudhotul Huda yang berada di Kabupaten Pasuruan.
Bullying merupakan suatu perilaku menyimpang dan sengaja membuat orang lain menderita baik secara fisik maupun mental. Bullying juga dapat diartikan sebagai suatu bentuk kekerasan ataupun penindasan yang dilakukan oleh individu atau kelompok yang merasa lebih kuat dan berkuasa.
Bullying ini biasanya menyerang orang yang dianggap lemah sehingga dapat membenarkan segala tindakannya. Tindakan tersebut tentu saja mengganggu kehidupan orang lain, baik dilakukan secara sengaja atau tidak disengaja.
Sekolah menjadi salah satu tempat dengan tingkat persentase bullying yang tinggi. Sebanyak 18,5 persen siswa-siswi mengalami bullying, 29,4 persen lainnya mengalami kekerasan fisik serta 3,1 persen mengalami kekerasan seksual.
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengonfirmasi bahwa tahun 2021 terdapat 2.982 kasus kekerasan anak, 157 diantaranya adalah kasus bullying atau penganiayaan yang terlapor. Hal Inilah yang membuat kelompok Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa tergerak untuk melakukan sosialisasi anti bullying pada siswa MI Nurul Huda.
Mereka sangat antusias mengikuti sosialisasi yang diadakan pada Senin (5/8/2024) ini. Para dewan guru juga sebetulnya sangat menantikan sosialisasi anti bullying ini.
Siswa Yayasan Nurul Huda ini tidak hanya belajar tentang apa itu bullying, tetapi mereka juga diajak roleplay untuk melihat bagaimana jika di tempat mereka terjadi bullying serta apa yang harus mereka lakukan.
Di dalam roleplay ini mereka diminta untuk membuat suatu drama mengenai siswa yang dibully dan menjadi penengah serta solusi untuk mengatasi bullying tersebut. Kemudian mereka juga diajak untuk menonton video pendek.
Tidak hanya itu, kelompok PMM ini juga melakukan sosialisasi terkait cara mengontrol emosi serta belajar apa itu emosi.
Orang yang mampu mengendalikan emosi dan mampu memahami diri sendiri dapat menjadikan dirinya orang yang terkontrol sehingga dapat berperilaku sesuai norma yang ada.
Jika orang tersebut berperilaku sebagaimana norma atau nilai yang ditetapkan maka ia juga dapat berperan untuk mendukung lingkungannya menjadi lebih baik. Oleh karena itu, pihak sekolah mengatakan bahwa salah satu faktor yang dapat meminimalisir bullying adalah kemampuan siswa dan pihak sekolah dalam mengendalikan emosi atau kontrol diri.
Tidak hanya di MI Nurul Huda, kelompok PMM ini juga melakukan sosialisasi anti bullying kepada anak-anak di Dusun Kalongan tepatnya di Madrasah Roudhotul Huda.
Sosialisasi ini dilakukan ketika bimbingan belajar malam hari dan diikuti oleh anak-anak tingkat SD hingga SMP. Di sini mereka belajar bersama dengan media video. Kemudian anggota PMM menanyakan pelajaran apa saja yang bisa diambil dari pemutaran video yang bertema “Tindakan Anti Bullying”.
Anak-anak di Desa Kalongan juga sangat antusias melakukan roleplay. Dengan kehadiran kelompok PMM UMM di sana, mereka tidak hanya belajar anti bullying saja, tetapi juga belajar cara menghormati satu sama lain dan saling tolong-menolong.
Kegiatan sosialisasi ini diharapkan dapatmengurangi tingginya kasus bullying di Indonesia. (*)
Penulis Nabila Apristiya dan Nurul Azizah Editor Ni’matul Faizah