PWMU.CO – Santri Sekolah Pesantren Entrepreneur Al-Maun Muhammadiyah (SPEAM) Kota Pasuruan, Muhammad Zakky Firdaus diterima kuliah di Kulliyah Dakwah, Internasional Islamic Call College, Tripoli Libya.
Informasi lolosnya Zakky ke Libya diumumkan melalui surat keterangan resmi yang diterbitkan oleh Majlis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang ditandatangani Ketua Majlis Tabligh PP Muhammadiyah, Faturrahman Kamal dengan nomor surat: 260/KET/1.2/D/2024.
Sebelumnya, santri asal Sidoarjo ini juga dinyatakan diterima kuliah di dua kampus di Timur Tengah, Jordania dan Maroko. Tapi ia lebih memilih untuk mengambil beasiswa kuliah di Libya.
Kepada PWMU.CO, Zakky menyampaikan bahwa ada beberapa alasan dan pertimbangan yang ia ambil ketika memilih Libya sebagai tempat menimba ilmu. Di antaranya adalah kakak kelasnya di SPEAM yang sudah lebih dulu diterima kuliah di tempat yang sama.
“Darinya saya mengetahui bahwa Libya adalah tempat yang tepat untuk menuntut ilmu agama Islam dan juga pengetahuan umum lainnya. Para masyayih (guru) yang mengajar di sana memiliki kompetensi yang mumpuni dalam ilmu yang diajarkan,” ujarnya.
Yang kedua adalah faktor Ustadz Adi Hidayat (UAH). Menurutnya, UAH adalah role model bagi kader Muhammadiyah saat ini yang juga merupakan alumni dari kampus tersebut.
Dengan mempertimbangkan dua faktor tersebut dan setelah musyawarah dengan keluarga, Zakky memantapkan pilihannya untuk kuliah di Libya.
Lebih lanjut, Zakky menuturkan bahwa keinginan untuk kuliah di Timur Tengah mulai tumbuh saat dirinya mondok di SPEAM. Sejak saat itu ia mempersiapkan segala sesuatunya. Mulai dari menghafal Al-quran serta tekun melakukan murajaah (pengulangan hafalan) dan belajar bahasa Arab.
“Cita-cita saya untuk kuliah di Timur Tengah, sudah saya siapkan sejak lima tahun lalu,” tuturnya.
Ia juga menambahkan bahwa faktor terpenting selain menyiapkan hafalan Alquran dan bahasa Arab adalah berbakti kepada orang tua.
Selain kiat tersebut, Zakky menambahkan bahwa ada syarat administrasi lainnya yang harus ia persiapkan. Seperti kartu keluarga (KK), kartu tanda penduduk (KTP), ijazah, transkrip nilai, dan passport.
Jika tidak ada halangan, Zakky bersama penerima beasiswa lainnya dari kader Muhammadiyah akan berangkat ke Libya pada bulan Oktober 2024. (*)
Penulis Dadang Prabowo Editor Wildan Nanda Rahmatullah