PWMU.CO – Demi memotivasi siswa kelas IV ICP terutama yang bercita-cita menjadi polisi, SD Muhammadiyah 6 Gadung (SD Musix) Surabaya mendatangkan guru tamu, yakni seorang polisi berpangkat Aiptu, Jumat (30/8/2024).
Suasana di ruang kelas IV ICP setelah istirahat cukup riuh. Pasalnya ada seorang polisi berpangkat aiptu berseragam lengkap memasuki ruang kelas. Anak yang baru saja meyelesaikan santap bekalnya itu buru-buru mengemas tempat bekalnya ke dalam loker.
“Anak-anak, hari ini kita kedatangan seorang tamu yang akan belajar besama kita,” seru Puspitawati Spd, guru kelas IV-ICP sambil menenangkan para siswanya.
Kemudian dia menjelaskan bahwa kahadiran guru tamu ini kali ini adalah seorang yang berprofesi sebagai polisi. Suasana menjadi kelas menjadi tenang ketika guru tamu itu akan memulai meperkenalkan diri.
“Baiklah anak-anak, ada yang sudah kenal saya?” sapa polisi yang berdinas di Kecamatan Kenjeran itu.
Semua diam tidak ada yang agkat tangan kecuali satu anak yang duduk tidak jauh dari meja guru. “Saya tahu. Nama bapak adalah Dodik!” seru Sasadara Athiyya Effendi.
“Iya betul, karena di dada saya sudah ada. Tetapi nama lengkpak saya siapa?” katanya sembari tersenyum.
“Namanya Dodik Isnanda,” seru Nabila Isnanda lantang mengangkat tangan sambil berdiri. Mendengar jawaban anak benar, polisi Dodik hanya tersenyum tidak berkata-kata.
“Lho, kamu kok tahu?” tanya Sasadara panggilan akrab Sasadara Athiyya Effendi.
“Karena dia itu ayahku!” jawab singkat Nabila.
“Baik, anak-anak. Siapa yang bercita-cita ingi menjadi Polisi?” pancing Dodik.
“Saya,.. Saya… Saya…!” Seru empat anak yang bercita-cita menjadi Polisi. Mereka adalah Abelano Hilal Abiyu Jamail, Taufiqillah Muhammad Bintang Akbar, Fatih, dan Arania Shabrina Ghassani Yusuf.
Seanjutnya dia mengenalkan beberapa gerakan polisi pengatur lalu lintas. Antara lain gerakan polisi mengangkan tangan kanan ke atas, tandanya semua pengendara dari dari arah manapun berhenti.
Menghentikan arus dari depan polisi akan merentangkan tangan kanan saja, sedangkan menghentikan arus dari belakang polisi merentangkan tangan kirinya.
“Tetapi kalau pak polisi merentangkan ke-dua tangnya, maka kendaraan dari depan danbeakang petugas harus berhenti” katanya.
Selanjutnya polisi dalam kesatuan Babinkamtib Keluarahan Keputih Sukolilo itu menjelaskan kesatuan di tubuh kepolisian dan tugasnya, antara lain:
Pertama : Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) bertugas bertugas untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penanganan pengaduan, pelayanan bantuan kepolisian, dan fungsi lain yang terkait dengan identifikasi atau pencegah kejahatan.
Kedua: Satuan Intelijensi dan Keamanan (Sat-Intelkam). Unit ini bertugas membina sistem keamanan termasuk perizinan warga negara asing, kepemilikan senjata api, kegiatan sosial dan politik, serta pembuatan SKCK.
Ketiga: Satuan Reserse Kriminal (Sat-Reskrim). Unit ini bertanggung jawab untuk melakukan penyidikan serta identifikasi yang terkait dengan pelanggaran hukum dan tindak pidana.
“Satuan inilah yang sering datang ke kampung-kampung jika akan menangkap pencuri,” jelasnya.
“Iya, ustadz. Kemaren di rumah saya ada pencuri membawa lari sepeda motor tanteku,” kisah Sasadara bersemangat. Lalu dia menasehati agar kejadian itu dilaporkan kepasa polisi.
Keempat: Satuan Reserse Narkoba (Sat-Resnarkoba). Unit ini bertugas melakukan penyidikan tindak pidana berupa penyalahgunaan narkoba, penyuluhan dan pembinaan dalam pencegahan narkoba, serta rehabilitasi korban penyalahgunaan narkoba.
Kelima: Satuan Bina Masyarakat (Sat-Binmas). “Nah adalah unit tempat bapak bertugas melakukan pembinaan dan ketertiban masyarakat.” Sambungnya.
Mengakhiri mengajarnya, dia memberikan kuis kepda para siswa yang sangan antuias mengikuti pembelajarannya.
“Siapa yang tau apa pangkat saya sekarang?” katanya.
“Pangkat ustdz sekanag adalah Aiptu,” jawab Annafis Dzaky Avanda lantang.
Kuis selanjutnya anak-anak diminta untuk menebak nama lengkap, tempat dia bertugas, memperagakan gerakan polisi saat megatur lalunlintas. Semua kuis dijawab dengan tepat oleh siswa kelas IV-ICP. Semua siswa baik yang menjawab dan yang tidak mendapat hadiah. (*)
Penulis Basirun Editor Wildan Nanda Rahmatullah