PWMU.CO – Ratusan anggota Nasyiatul ‘Aisyiyah Dukun turut memeriahkan peringatan HUT ke-79 RI yang diadakan oleh PCNA Dukun. Terdapat 4 jenis perlombaan yaitu Lomba paduan suara Sang Surya dan Mars Nasyiatul ‘Aisyiyah, merias tanpa melihat serta catwalk, estafet sarung, dan estafet pimpong. Lomba diadakan di Gedung Dakwah Muhammadiyah (GDM) Dukun, Jumat (30/8/24).
Lomba ini diikuti oleh 9 ranting yang ada di cabang Dukun, yaitu Ranting Desa Mentaras, Sekargadung, Sembunganyar, Sambogunung, Padangbandung, Dukunanyar, Sembungankidul, Mojopetung, dan Kalirejo. Setiap ranting membawa supporternya masing-masing yang terdiri dari anggota rantingnya.
Lomba Agustusan PCNA Dukun diramaikan dengan stan bazar dari Asosiasi Pengusaha Nasyiatul ‘Aisyiyah (Apuna) Dukun. Terdapat berbagai menu makanan dan minuman, yakni gado-gado, mochi, buah potong, bungkuh, sosis bakar, bomboloni, bakso, es buah, es kopyor, dan es teh.
Ketua PCNA Dukun, Intan Dina Fitri MPd pada sambutannya mengatakan bahwa perlombaan antar ranting bertujuan mempererat tali persaudaraan, kebersamaan serta persatuan antar anggota Nasyiah.
“Lomba ini kami adakan sebagai sarana silaturahim antar ranting sehingga anggota Nasyiah lebih kompak kedepannya,” ujarnya.
Sebelum lomba dimulai, dewan juri memberikan pengarahan mengenai kriteria penilaian lomba. Juri lomba paduan suara Sang Surya dan Nasyiatul Aisyiyah terdiri dari 3 orang, yakni Ketua Lembaga Budaya, Seni, dan Olahraga (LBSO) PDA Gresik Ayu Mira ST SPd, dan dari PCA Dukun ada Hj. Zumaroh dan Sulimah SPd. Sementara itu, juri merias tanpa melihat sekaligus catwalk yakni Qoidatul Fitroh, owner Rumah Zahra.
Ayu Mira ST SPd memberikan evaluasi sesaat sebelum pengumuman juara mengatakan bahwa penting bagi dirigen paduan suara untuk mengerti ketukan nada.
“Dirigen sebagai pusat fokus peserta harus mengerti ketukan nada, tadi ada beberapa dirigen yang hentakan tangannya tidak tepat dengan nada lagu, akhirnya bernyanyinya berantakan. Untuk peserta yang bernyanyi juga demikian harus diperhatikan harmonisasi. Tidak boleh ada salah satu peserta yang suaranya dominan,” jelasnya.
Sementara itu, untuk lomba merias tanpa melihat dilaksanakan selama 15 menit dan dilanjutkan dengan catwalk yang disambut gemuruh para supporter yang memadati ruangan.
Berikut pemenang lomba:
Paduan suara (Sang Surya dan Mars Nasyiatul ‘Aisyiyah)
Juara 1 PRNA Padangbandung
Juara 2 PRNA Sembungan Kidul
Juara 3 PRNA Mentaras
Merias tanpa melihat dan catwalk:
Juara 1 PRNA Sekargadung
Juara 2 PRNA Mentaras
Juara 3 PRNA Mojopetung
Estafet Sarung
Juara 1 PRNA Sekargadung
Juara 2 PRNA Mojopetung
Juara 3 PRNA Sembunganyar
Estafet Pimpong
Juara 1 PRNA Sekargadung
Juara 2 PRNA Mojopetung
Juara 3 PRNA Sembunganyar (*)
Penulis Nur Halisa Editor Wildan Nanda Rahmatullah