PWMU.CO – Tingginya angka penderita TB-HIV menjadi persoalan bagi semua umat salah satunya ‘Aisyiyah kabupaten Gresik. Hal ini telah mengetuk pintu hati ‘Aisyiyah untuk memberikan advokasi pada penderita TB-HIV. ‘Aisyiyah mengadakan beberapa pelatihan dalam kurun waktu satu bulan ini untuk mempersiapkan kader-kader TB di Kabupaten Gresik.
Bertempat di Hotel Pesonna Gresik, rentetan kegiatan tersebut antara lain; pertama, pelatihan Capacity Building of CSO (Program Management and Fundraising) Community TB-HIV Care Aisyiyah SSR Kabupaten Gresik tanggal, 7-9 September 2017. Kedua, pelatihan Capacity Building of CSO (Advocation and Communication) Community TB-HIV Care Aisyiyah SSR Kabupaten Gresik tanggal, 13-14 September 2017.
Ketiga, Pelatihan Developed Road and Map (Goals and Strategies) Community TB-HIV Care Aisyiyah SSR Kabupaten Gresik, 21-22 September 2017. Keempat, pelatihan advocate key issue and policies community TB-HIV care Aisyiyah SSR kabupaten Gresik, 23 September 2017.
Menurut ketua SSR Aisyiyah Kabupaten Gresik, Siti Farikha, saat ini yang menjadi fokus Aisyiyah Gresik tidak hanya TB saja, namun juga pada TB MDR. Karena di Jawa Timur satu-satunya kabupaten/kota yang fokus di TB MDR hanya kabupaten Gresik. “Oleh sebab itu pendampingan dari seluruh elemen masyarakat perlu ditegakkan lebih intensif lagi,” ujarnya.
Dokter Rumah Sakit Muhammadiyah Gresik, dr Yuda mengatakan TB MDR (Tuberculosis Multi Drug Resistence) merupakan penyakit TB yang kebal obat TB. “Selain itu penyebab utama dari munculnya penyakit TB MDR ini adalah ketidakpatuhan pasien dalam mengonsumsi obat dan tertularnya seseorang terhadap pasien TB MDR,” ujarnya.
Dalam pelatihan ini Aisyiyh tak hanya menggandeng RSMG, AMM dan LazisMu. Namun juga IBI, IDI, PPNI, PERSAKMI, Fatayat, Muslimat, PKK, ikut bergandengan tangan demi kesejahteraan umat manusia.
Dalam pelatihan ini terbitlah Forum Gresik Bebas TB (FGBT). Dengan adanya forum ini diharapkan dapat mengcover segala sesuatu mengenai pelaksanaan dan pendampingan TB-HIV. (nia/ilmi)