PWMU.CO – Pimpinan Ranting Muhammadiyah Grabagan dalam agenda rutin setiap Sabtu. Kali ini, mereka mengadakan Kajian Sabtu Ba’da Magrib di Masjid Al Mahdi Perumtas 3 Grabagan Tulangan, Sabtu (31/8/24). Hadir dalam kajian ini seluruh anggota PRM Grabagan Tulangan dan warga Persyarikatan.
Kajian membahas Bab Tafsir Surat At-Tin dengan tema “Tanpa Iman, Hdup Tidak Bernilai” yang bertindak sebagai pemateri adalah H Muhammad Zaini.
Pemateri membaca surat At-Tin ayat 1 sampai ayat 8. Surat ini dibuka dengan empat sumpah.
Pertama demi buah Tin, kedua demi Zaitun. Makna sumpah dari buah Tin dan Zaitun tadi bisa di maknai sisi manfaat. Di mana banyak sekali rmanfaat dan kegunaanya dan menurut mufasirin, kedua buah ini banyak tumbuh subur di kota Palestina, di mana Nabi Isa pertama kali menerima wahyu.
Ketiga demi Sinai, dimana bukit Sinai ada di Mesir dimana Nabi Musa menerima Wahyu pertama kali. Keempat demi kota Mekkah, kota pertama kali Nabi Muhammad menerima wahyu, yaitu Gua Hira’.
Disimpulkan Surat At-Tin dibuka dengan 3 Sumpah tempat turunnya wahyu tiga nabi, Nabi Isa, Nabi Musa dan Nabi Muhammad.
“Artinya ada pesan penting di dalamnya,” terang Ustadz Zaini.
“Untuk arti surat At-Tin ayat 4, di mana artinya secara fisik manusia diciptakan dengan fisik terbaik dan disiapkan hidup terbaik, yaitu kehidupan surga,” terangnya.
H Muhammad Zaini juga membaca surat Nuh ayat ke-14 yang artinya, “Dan sungguh, Dia telah menciptakan kamu dalam beberapa tingkatan (kejadian).”
“Awal unsur penciptaan manusia berasal dari tanah dan kembali ke tanah tapi Roh berasal dari Allah akan kembali ke Allah, tinggal bagaimana hidup memperhatikan fisik saja atau juga memerhatikan roh?” tanya Ustadz di hadapan jamaah.
Manusia dikatakan dewasa saat ia sudah menyentuh usia 40 tahun. Perkara umur atau usia, itu adalah waktu yang dimakmurkan oleh Allah untuk manusia. Dan ajal, adalah batas kehidupan makhluk.
“Kalau sudah sampai ajalnya tidak bisa dimajukan atau diundur,” terangnya.
Contoh saat berdakwah, Nabi Nuh berusia 950 tahun dan Nabi Muhammad wafat pada usia 63 tahun. Nabi Muhammad memiliki pola hidup yang sangat sehat dan baik, namun mengapa usianya lebih singkat dari Nabi Nuh?
“Karena memang sudah waktunya. Begitulah ajal, jika sudah ditetapkan oleh Allah, maka tak bisa diganggu gugat,” jelasnya.
H Muhammad Zaini juga menerangkan proses kejiwaan manusia. Yang awalnya masa anak-anak yang gemar bermain, kemudian masa remaja yang melalaikan, lalu masa ketiga yakni masa pencarian jati diri, dan terakhir adalah masa tua.
“Di masa tua ini, sudah bukan waktunya mencari harta yang banyak, namun kebahagiaan. Bentuk kebahagiaan itu contohnya adalah anak yang shalih,” jelasnya.
“Pesan Surat At-Tin ini adalah mengajak manusia untuk menginggatkan bahwa nilai bukan terletak pada Fisik seperti harta yang melimpah, jabatan atau status sosial. Tapi roh yang harus diperhatikan karena ini yang akan kembali menghadap Allah,” pungkas Ustadz yang pernah mengajar di Smamda ini.
Penulis Sumardani Editor Wildan Nanda Rahmatullah