PWMU.CO – Seorang pimpinan idealnya memiliki beberapa keunggulan sekaligus. Selain bermodal semangat dan kepercayaan diri yang tinggi, pimpinan harus memiliki mentalitas dan moralitas yang baik, serta ditunjang dengan kapabilitas maupun integritas yang baik pula.
Pernyataan itu ditegaskan Ramliyanto dalam ‘Executive Breafing’ Forum Keluarga Alumni (FOKAL) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Malang bersama dengan jajaran Pimpinan Cabang IMM Malang periode 2017-2018 di Rumah Kader Karang Ploso, Kabupaten Malang, Jum’at (22/9).
(Baca: Ketika Alumni IMM Bicara Soal Kepemimpinan Ideal di Jatim)
”Sebagai seorang pimpinan, kita diharuskan terus mengasah kemampuan dan kapasitas diri. Sehingga kita bisa memiliki beberapa keunggulan sekaligus,” tutur salah seorang pimpinan Korda FOKAL IMM Malang Raya ini.
Lebih lanjut Ramli menjelaskan empat keunggulan yang harus dimiliki oleh pimpinan IMM, khususnya pimpinan IMM di Malang. Dijelaskannya, keunggulan pertama adalah qowiyun amin (kuat dan dapat dipercaya), kedua adalah hafidzun alim (amanah dan berpengetahuan), lalu ketiga basthotan fil ‘ilmi wal jismi (kekuatan ilmu dan fisik) dan keempat ra’ufun rahim (santun dan pengasih).
Selain itu, lanjut Ramli, pimpinan harus juga menjiwai Tri Kompetensi Dasar IMM, yaitu religius, intelek dan humanis. ”Ini adalah modal kader IMM untuk jadi agen perubahan. Sebelum melakukan perubahan, yang harus lebih dulu dirubah adalah diri kita sendiri, baru komunitas, almamater, masyarakat, dan Negara Indonesia,” tegasnya.
(Baca juga: Ketua Fokal IMM: Pemimpin yang Berkarakter Itu Ada dalam IMM)
Senada itu, Sa’adilah Sidiq Ilyas (Bang Dicky) menambahkan menjadi pemimpin itu harus berani menempa dirinya lebih keras dibandingkan yang dipimpinnya dengan cara mau belajar dan belajar lagi.
”Belajarlah dari pengalaman, apa pun itu?. Pengalaman tidak harus dialami sendiri. Bisa juga diambil dari hasil diskusi dan cerita sukses untuk diambil hikmahnya,” pungkasnya.(izzudin/aan)