PWMU.CO – MTs Muhammadiyah 01 (Madsamutu) Ponpes Modern Paciran menerapkan pembiasaan shalat Dhuha dan tadarus pagi di Masjid Ad-Dakwah Ponpes Modern Muhammadiyah Paciran.
Pembiasaan shalat Dhuha yang dilanjutkan dengan tadarus pagi ini dilaksanakan setiap pagi sebelum kegiatan belajar mengajar (KBM) dimulai. Seluruh murid mengikuti shalat Dhuha pada pukul 06.30 hingga 07.00 WIB. Kegiatan ini didampingi oleh para bapak dan ibu guru.
Kegiatan ini berlangsung di Masjid Ad-Dakwah Ponpes Modern Muhammadiyah Paciran. Masjid ini berada satu lokasi dengan Madsamutu Ponpes Modern Muhammadiyah Paciran, yang beralamat di Jalan Pondok RT 04 RW 05 Kompleks Ponpes Modern Muhammadiyah Paciran, Lamongan.
Koordinator kegiatan keagamaan sekaligus Waka urusan kesiswaan, Bahisatul Badiyah SPdI menyampaikan tujuan dan harapan dari pembiasaan shalat Dhuha ini.
“Kegiatan ini bertujuan untuk melatih para murid agar terbiasa melaksanakan ibadah sunah, yaitu shalat Dhuha. Selain itu, kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan sikap disiplin para murid agar bisa mengendalikan dirinya dan tidak terlambat masuk sekolah,” ujarnya.
Harapan dari pembiasaan shalat Dhuha ini adalah agar para murid terbiasa untuk melaksanakan shalat Dhuha setiap hari.
“Shalat Dhuha dapat membina akhlak para murid agar menjadi kebiasaan yang baik dalam perilaku sehari-hari,” tambahnya.
Selain itu, melakukan shalat Dhuha sebelum memulai kegiatan pembelajaran diharapkan akan membuat ilmu mereka bertambah berkah dan manfaat.
“Pembiasaan ini merupakan shalah satu program kegiatan rutin dan diterapkan juga untuk menciptakan budaya Islami,” jelasnya.
Lebih jauh, Waka kesiswaan Bahisatul Badiyah SPd menjelaskan tentang pelaksanaan shalat Dhuha dan tadarus pagi. Para murid tiba di sekolah sekitar pukul 06.30 WIB.
Mereka langsung menuju kelas masing-masing untuk meletakkan tas dan bekal. Selanjutnya, para murid menuju ke Masjid Ad-Dakwah dengan berwudu terlebih dahulu.
Shalat Dhuha dilaksanakan berjamaah dengan shaf depan diisi oleh murid laki-laki dan shaf belakang diisi oleh murid perempuan.
Jumlah rakaat shalat Dhuha yang dilaksanakan adalah dua rakaat. Setelah itu, dilanjutkan dengan berdzikir, berdoa bersama, dan tadarus pagi. Jika ada informasi yang perlu disampaikan, kegiatan ini selesai pada pukul 07.00 WIB.
“Setelah selesai shalat Dhuha, para murid diminta bergantian keluar masjid. Selanjutnya, mereka menuju ruang kelas masing-masing untuk mengikuti tadarus pagi,” ujar Bahisatul.
Tadarus pagi di setiap kelas dibimbing oleh ustaz dan ustazah yang khusus mendampingi selama pelaksanaan kegiatan.
Tidak heran, setiap pagi lantunan ayat-ayat suci al-Quran selalu terdengar bersahut-sahutan. Kegiatan tadarus ini berakhir pada pukul 07.30 WIB, baru kemudian dilanjutkan dengan KBM.
Guru mata pelajaran Fikih, Faridatul Hidayati SAg menyambut baik penerapan program shalat Dhuha dan tadarus setiap pagi sebelum KBM dimulai.
Program shalat Dhuha dan tadarus pagi tersebut dapat memperkuat kompetensi dasar dan penunjang materi pembelajaran fikih mengenai shalat.
Para siswa bisa langsung mempraktikkan kaifiyah shalat yang sesuai dengan tuntunan Himpunan Putusan Tarjih Muhammadiyah.
Program shalat Dhuha ini juga menjadi proyek latihan para siswa dalam ibadah shalat. Dengan begitu, shalat fardu dan shalat sunah lainnya bisa diterapkan oleh para siswa sesuai dengan tuntunan tarjih.
Kebiasaan membaca al-Quran tiap hari diharapkan akan mencetak dan melahirkan generasi Qur’an di masa yang akan datang.
Penulis Salnun Mahya Salsabila Editor Zahra Putri Pratiwig