Muhammad Akbar Azka Rabbani (berpeci) dan Muhammad Alim Aslam (memegang mikrofon) bertugas di Morning Qur’an sebelum masuk sekolah (Qomariyah/PWMU.CO).
PWMU.CO — Pelaksanaan pembiasaan Morning Qur’an di SD Muhammadiyah 1 Kebomas (SD Muri) Gresik Jawa Timur selalu berbenah dari tahun ke tahun.
Murottal al-Qur’an atau rekaman suara seorang qori yang biasa terdengar sebelum jam masuk sekolah, sejak Senin (02/09/2024) telah berganti dengan suara asli siswa-siswi SD Muri sendiri.
Latih Keberanian dan Pacu Semangat
Terkait hal tersebut, Kepala Urusan Kesiswaan, Umamah SAg mengatakan alasan penggantian murottal Al-Qur’an dengan suara asli siswa. Menurutnya, hal tersebut adalah salah satu upaya untuk melatih keberanian siswa mengaji dengan menggunakan mikrofon yang tentu terdengar ke seluruh penjuru sekolah.
Harapan selanjutnya, siswa dapat semakin terpacu untuk semangat belajar membaca dan menghafal Al-Qur’an. Sehingga, harapan mewujudkan alumnus SD Muri hafal minimal juz 30 dapat tercapai.
Kamis (22/08/2024), melalui grup Wali Kelas, Umamah menginstruksikan kepada semua wali kelas untuk mendata siswa yang sudah fasih membaca Al-Qur’an dan kemudian mengirimkan data tersebut kepadanya.
Setelah data terkumpul, maka jadwal pelaksanaan Morning Qur’an pun terbuat sebelum masuk sekolah.
Hari Senin menampilkan suara siswa kelas II, Selasa kelas III, Rabu kelas IV, Kamis kelas V dan Jum’at kelas VI.
“Untuk kelas I belum ada perwakilan yang bisa ditampilkan, insya Allah tak lama lagi ada tampilan suara tilawah fasih dan merdu dari siswa kelas I” tutur Umamah optimis.
Pada jadwal tersebut terlampir kewajiban petugas Morning Qur’an sebelum bel sekolah berbunyi.
- Petugas harus hadir di sekolah tepat waktu (pelaksanaan pukul 06.20 – 06.45 WIB)
- Membawa Al Qur’an atau Juz Amma.
- Bertugas sesuai jadwal dan membacakan surat yang telah ditentukan.
- Mengawali Morning Qur’an dengan salam, perkenalan diri (nama dan kelas), menyebutkan nama surat yang dibaca dan mengakhiri dengan salam penutup.
Muhammad Alim Aslam dan Muhammad Akbar Azka Rabbani, siswa kelas II yang terpilih untuk tampil perdana pada program Morning Qur’an pengganti Murottal sebelum masuk sekolah ini. Aslam membawakan surat Annaba dan ‘Abasa sementara Akbar melantunkan surat An-Nazi’at.
Tanggapan Wali Murid
Aslam adalah salah satu siswa yang sudah menamatkan target hafalan di kelas II, sudah hafal juz 30 dan kemudian lanjut ke Rumah Tahfidz untuk menambah hafalan-hafalannya. Sementara Akbar belum sepenuhnya hafal juz 30, tetapi sudah fasih dalam membaca Al Qur’an.
Kedua orang tua mereka pun memberikan tangapan bagi program ini. “Tentu senang sekali Aslam berkesempatan tampil mengaji melalui mikrofon sekolah” terang Fatkhiyatur Rokhmah Ibunda dari Muhammad Alim Aslam.
“(hal itu) Untuk menambah percaya diri dan semangat menghafal Al-Qur’an” kata Fatkhiyatur sambil tersenyum bahagia.
“Anak jadi semangat menghafal” tutur Lidya Fatimah Ibunda Muhammad Akbar Azka Rabbani. Pagi itu Lidya duduk di teras sekolah sambil mendengarkan lantunan suara putranya.
Rangkaian pembiasaan Morning Qur’an di SD Muri merupakan tahfidz juz amma di kelas 30 menit sebelum pembelajaran berlangsung. Bagi siswa yang sudah menyelesaikan hafalan juz 30, bisa melanjutkan ke Rumah Tahfidz yang lokasinya hanya beberapa langkah dari SD Muri.
Adapun program yang terbaru adalah mengaji melalui mikrofon yang lokasinya ada di kantor utama SD Muri.
Penulis Qomariyah, Editor Danar Trivasya Fikri