Oleh: Zainul Muslimin
Bendahara PWM Jatim
PWMU.CO – Kita sering menyebut bahwa “urip mung mampir ngombe”. Bahwa hidup kita sementara.
Dunia bukan tempat tinggal (asal) kita, tetapi surgalah asal usul kampung halaman kita.
Makanya selalu ada kerinduan siapapun yang hidupnya di rantau selalu pengin mudik ke kampung halaman.
Bukankah nenek moyang kita Nabi Adam As & Ibu Hawa penduduk asli surga.
Perjalanan wisata kita mungkin indah & nikmat bahkan seperti sultan karena penuh dengan layanan mulai dari segalanya sampai urusan minum dan makan.
Tapi coba lakukan perjalanan wisata berpekan-pekan pasti ada rasa bosan dan ingin pulang kembali ke kampung halaman.
Tidak mungkin ada yg membosankan di kampung halaman kecuali kita yang bermasalah dengan tetangga dan masyarakat di sekitar di kampung halaman.
Tentu bisa dipastikan tidak mungkin membosankan hidup di surga yang penuh keabadian, dimana semua penghuninya bisa semuanya orang-orang terbaik orang pilihan.
Ada jalan menuju ke kampung halaman yang bisa dipastikan, yaitu jalan kebenaran yang ditunjukkan oleh Tuhan, Allah Swt.
Ada banyak kemudahan menuju ke sana dengan memenuhi kepatuhan dan ketaatan. Baik ketaatan dalam menjalankan perintah-perintah khusus maupun perintah umum yang telah digariskan.
Terus kita bangun mindset beri jalan kemudahan bagi saudara kita yg kesulitan. Kita tolong saudara kita yang sedang sangat butuh pertolongan.
Kita dahulukan saudara kita karena sejatinya mereka sedang terhimpit oleh kebutuhan yang lebih mendesak.
Terus istiqamah berjuang dalam upaya berbagi dan memberi baik dalam keadaan lapang maupun sempit.
Beri kebahagian kepada sesama yang sedang dirundung malang serta duka nestapa.
Pagi ini teman-teman rombongan sangat antusias menjemput pulang. pulang pukul 08.40, mulai pukul 03.00 sudah bangun melakukan bahkan semalam bekal bawaan yang mau dibawa sudah dipersiapkan.
Begitu pulakah kita semua dalam mempersiapkan menjemput pulang ke kampung halaman, ke surga-NYA yang harus dilalui dengan pintu kematian.
Ya kampung halaman, surga itu menang milik-NYA. Kita ikuti jalan menuju kampung halaman sesuai kehendak-NYA. Dengan amaliah dan aksi-aksi kebermanfaatan, yang bisa menghadirkan rahmat dan keberkahan bagi sesama anak bangsa bahkan bagi seluruh alam.
Maaf bukan aksi-aksi yang justru menghadirkan caci maki sumpah serapah & kemarahan, bukan aksi-aksi yang justru menghadirkan dendam dan kebencian.
Lebih dari itu semua kita haruslah lebih dan sangat berhati-hati agar yang kita lakukan tidak menghadirkan kesia-siaan karena di surga yang tinggi tidak ada tempat bagi yang membiasakan kesia-siaan apalagi sampai merugikan.
Editor Azrohal Hasan