PWMU.CO – Tim Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) yang digagas oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bersama Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA) Kelompok 1 memperkenalkan program inovatif untuk mengurangi angka stunting di Desa Tambak Kalisogo, rabu (4/9/2024).
Tim KKN menggelar kegiatan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang menyasar 12 balita stunting dengan memberikan nugget berbahan dasar ikan patin secara door-to-door.
Ikan patin dipilih sebagai bahan utama nugget karena kandungan protein dan asam lemak omega-3 yang tinggi, yang penting untuk perkembangan otak anak.
Koordinator lapangan, Risma Wanda Wardani, menyatakan, “Kami memilih ikan patin karena nutrisi yang dikandungnya sangat bermanfaat untuk pertumbuhan dan perkembangan balita, terutama dalam membantu mereka yang mengalami stunting.”
Persiapan kegiatan dimulai sejak pagi hari di posko KKN dengan memproduksi nugget patin secara mandiri.
Tak hanya sekadar membagikan makanan, tim KKN UMSIDA juga memberikan edukasi kepada para ibu balita mengenai cara pengolahan ikan patin menjadi nugget yang sehat dan disukai anak-anak.
“Kami ingin ibu-ibu bisa membuat nugget sendiri di rumah. Karena selain mudah, nugget ini juga bisa menjadi solusi makanan sehat yang menarik bagi anak-anak mereka,” tambah Risma.
Setelah nugget selesai diproduksi, tim mempersiapkan paket PMT yang juga dilengkapi dengan leaflet edukasi. Leaflet ini berisi informasi penting tentang pola makan sehat untuk balita, pentingnya asupan protein, serta cara-cara sederhana mengolah ikan patin.
“Edukasi ini penting agar ibu-ibu bisa terus memberikan makanan bergizi bahkan setelah program KKN kami berakhir,” ujar Risma.
Program ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Ibu Putri, salah satu penerima PMT, mengungkapkan rasa terima kasihnya.
“Anak saya suka sekali nugget ini. Dengan adanya nugget patin, saya tidak perlu khawatir lagi tentang asupan proteinnya. Saya juga belajar banyak tentang cara membuatnya dari tim KKN,” ungkapnya.
Pelaksanaan kegiatan dilakukan secara door-to-door, dengan tim KKN mengunjungi rumah-rumah balita stunting yang telah terdata.
Pendekatan ini dipilih agar bantuan tepat sasaran dan langsung dikonsumsi oleh balita yang membutuhkan. Dalam satu hari, tim berhasil mengunjungi 12 rumah.
“Dengan metode ini, kami bisa memastikan makanan benar-benar sampai dan dimanfaatkan oleh yang membutuhkan,” jelas Risma.
Selain memberikan nugget dan leaflet, tim KKN juga melakukan monitoring kondisi balita. Data mengenai berat badan, tinggi badan, serta kondisi kesehatan umum balita dicatat untuk evaluasi lebih lanjut.
“Monitoring ini penting agar kami bisa melihat dampak dari pemberian makanan tambahan ini, apakah ada perbaikan dalam pertumbuhan balita atau tidak,” kata Risma.
Kepala Desa Tambak Kalisogo, Sugeng, juga memberikan apresiasi tinggi kepada tim KKN UMSIDA atas inisiatif mereka dalam membantu mengatasi stunting di desanya.
“Kami sangat berterima kasih kepada mahasiswa KKN UMSIDA yang telah memberikan perhatian besar terhadap masalah gizi di desa ini. Program ini sangat membantu meningkatkan kualitas gizi balita di Tambak Kalisogo,” ujar Sugeng.
Keberhasilan program ini ditunjukkan oleh perubahan pola makan beberapa balita. Para ibu melaporkan bahwa anak-anak mereka yang sebelumnya sulit makan, kini lebih lahap setelah diberikan nugget patin.
“Kami sangat senang melihat anak-anak menjadi lebih semangat makan, ini bukti bahwa program ini efektif,” ucap Risma.
Tim KKN juga memberikan sosialisasi mengenai pentingnya menjaga kebersihan makanan dan pola makan seimbang. Mereka menjelaskan cara penyimpanan makanan yang benar agar tetap segar dan higienis.
“Edukasi ini bertujuan agar ibu-ibu bisa memastikan makanan yang diberikan kepada anak-anak tetap bergizi dan aman,” tambah Risma.
Program PMT ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh Tim KKN UMSIDA dalam upaya mengurangi angka stunting di Desa Tambak Kalisogo.
Setelah kegiatan berakhir, tim KKN akan melakukan evaluasi untuk mengidentifikasi tantangan yang dihadapi serta strategi untuk meningkatkan efektivitas program di masa mendatang.
Melalui inovasi sederhana seperti nugget patin, Tim KKN UMSIDA berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam mengatasi stunting, serta memberikan solusi yang praktis dan diterima masyarakat.
Program ini diharapkan menjadi model bagi desa lain dalam meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan anak-anak Indonesia. (*)
Penulis Bayu Firdaus Editor Syahroni Nur Wachid