PWMU.CO – Shyene Rozeta Kasenda, gadis kelahiran 20 Oktober 2008 ini berhasil mengharumkan nama SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Surabaya di kancah musik nasional.
Sabtu (7/9/2024), Shyene meraih Juara Harapan 1 dalam ajang bergengsi 15th Open Piano Competition tingkat Jawa-Bali. Lomba ini terselenggara di Verwood Hotel, Kupang Indah Surabaya. Para pianis muda dari berbagai daerah ikut serta dalam ajang kali ini.
Shyene, anak dari pasangan Christiano Januar dan Putri Retno Pratiwi, mulai mencintai piano sejak usia 5 tahun.
“Karena melodi yang dihasilkan oleh piano selalu membuat saya bahagia, tuts nya mungkin hanya hitam dan putih namun nadanya menghasilkan warna-warna yang indah,” ungkap Shyene saat ditemui usai menerima penghargaan.
Perjalanan Shyene dalam dunia piano tidak selalu mulus. Setelah beberapa tahun mengikuti kursus privat dan berbagai lomba, Shyene sempat vakum pada tahun 2019. Namun, semangatnya untuk terus bermain piano tidak pernah padam.
“Sejak tahun 2016, saat umur 8 tahun dan pertama kali lomba mendapatkan juara 7 di ‘Symphony of the world’, saya sudah mulai serius menekuni piano,” kenang Shyene.
Untuk menyeimbangkan antara kegiatan bermusik dan sekolah, Shyene memiliki tips tersendiri.
“Membuat skala prioritas selalu memudahkan saya, dari kelas 11 saya sudah membuat chart dan jadwal agar pelajaran sekolah tidak terganggu dengan kegiatan di luar itu,” jelasnya.
Hal ini juga diamini oleh wali kelas Shyene, Era Restiani. “Semakin ke sini, Shyene semakin dewasa dan bertanggung jawab terhadap pembagian waktu belajar sekolah dengan waktu belajar piano sehingga terlihat peningkatan prestasi belajarnya dari kelas 10 hingga kelas 12,” ujarnya.
Meskipun telah meraih banyak prestasi, Shyene tetap rendah hati. “Mungkin selama saya bermain piano, saya dapat menghafalkan 1 lagu selama 1 bulan,” ujarnya sambil tersenyum.
Cita-cita Shyene ke depan adalah menjadi seorang pianis profesional.
“Saya ingin menjadi seorang pianis ataupun profesor dalam bidang musik,” ungkap Shyene penuh semangat.
Dukungan orang tua menjadi kunci keberhasilan Shyene. “Alhamdulillah kami bangga terhadap Shyene. Ternyata dia berbakat juga. Tugas kami tentulah mendukungnya dan memfasilitasinya sebaik mungkin,” jelas Putri Retno Pratiwi, mama dari Shyene.
Prestasi yang diraih Shyene menjadi bukti bahwa dengan kerja keras dan semangat pantang menyerah, semua mimpi bisa terwujud.
“Tidak ada kata terlambat, jika mau pasti bisa, jika tidak bisa berarti itu tidak mau,” pesan Shyene kepada anak-anak muda lainnya. (*)
Penulis Era Restiani Editor Wildan Nanda Rahmatullah