PWMU.CO – SMA Muhammadiyah 8 Gresik (Smamdela) menggelar dua kegiatan P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) dengan tema No Trash No Waste dan Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun Negeri “Aku adalah Agent of Change,” Senin (05/05/2024).
Kegiatan tersebut dikemas melalui aksi peduli lingkungan lewat gerakan generasi bijak plastik dan pembuatan tower hidroponik.
Dalam gerakan generasi bijak plastik, seluruh warga sekolah bersama-sama membawa tumbler (wadah minum) dan kotak bekal sebagai ganti plastik sekali pakai seperti pada air kemasan atau bungkus jajanan. Selain itu, siswa juga diajak untuk menghijaukan lingkungan sekolah dengan membuat tower hydroponik dan menanam tanaman hydroponik.
Untuk meresmikan kegiatan tersebut, turut datang kepala desa Morowudi Drs H Moch Sholeh. Yang secara simbolik membuka kegiatan dengan prosesi penyerahan Tumbler dan penanaman bibit pada tower hidroponik.
Kepala Smamdela, Emi Faizatul Afifah,MSi menjelaskan bahwa kegiatan ini sengaja dilaksanakan sebagai upaya memerangi sampah plastik yang dinilai akan merusak lingkungan.
“Gerakan generasi bijak plastik, dimaksudkan agar siswa dapat menjadi agent of change dalam permasalahan sampah plastik. Dapat mengurangi pemakaian kemasan plastik air minum siap saji dan kantong plastik sekali pakai. membudayakan perilaku peduli lingkungan,” ungkapnya.
Mengurangi Plastik
Ia menambahkan, spiritnya adalah kita ingin mengurangi plastik sekali pakai. Tahun lalu kita menggunakan sampah plastik sebagai kerajinan layak jual. Sekarang harus ada inovasi baru yaitu mengurangi plastik dengan mewajibkan memakai tumbler dan kotak bekal, yang dibawa sendiri dari rumah dan bisa diisi ulang dan dipakai kembali. Untuk memotivasi warga sekolah, Kami telah sediakan isi ulang air gallon.
“Kami berharap apa yang kami lakukan dengan penggunaan tumbler dan kotak bekal di sekolah dapat berdampak positif untuk lingkungan. Mengingat belum semua masyarakat memiliki kesadaran terkait bahaya sampah plastic. Sehingga memilih membeli minuman kemasan dalam botol karena dinilai lebih praktis dibandingkan dengan mereka harus membawa botol minum dari rumah,” tambahnya.
Warga sekolah khususnya siswa sangat antusias melaksanakan gerakan ini. Terlihat dari warna warni Tumbler dan kotak bekal beraneka bentuk yang dibawa siswa.
Seperti penuturan Monica Regita Adhara Setiawan, siswa kelas X A yang mengaku tidak keberatan membawa Tumbler dan kotak bekal ke sekolah.
“Selama ini memang sudah biasa membawa bekal dari rumah. Jadi saat ada gerakan generasi bijak plastik ya fine fine saja. Justru senang bisa ikut mengurangi sampah,” tuturnya. (*)
Penulis Chintia Rizki Editor Amanat Solikah