PWMU.CO – Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Cabang Ponorogo melangsungkan acara Musyawarah Cabang (Musycab) IMM XXII. Hajatan periodik dengan agenda utama reformasi kepengurusan ini diikuti sekitar 60 orang peserta yang merupakan perwakilan dari unsur pimpinan cabang dan 7 (tujuh) komisariat yang ada di Ponorogo.
Selain berkaitan dengan reformasi kepengurusan, kegiatan Musycab tersebut diawali dengan stadium general dengan menghadirkan narasumber Suli Da’im, S.Pd., MM. Stadium general yang mengusung tema Upgrade Kebangsaan ini dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah Ponorogo (UMPO).
baca juga: Soal Dugaan Kriminalisasi Amien Rais, FOKAL IMM Minta Pemulihan Nama Baik
Narasumber yang notabene Ketua Forum Komunikasi Alumni (Fokal) IMM Jawa Timur dan anggota DPRD Jatim dalam paparannya menyampaikan, bahwa mahasiswa itu identik dengan perubahan. “Bicara mahasiswa hakekatnya bicara perubahan. Begitu pula sebaliknya, bicara perubahan tidak lazim meninggalkan mahasiswa. Karena itu, mahasiswa hakekatnya agent of change (agen perubahan),” tegas Suli Da’im, Jum’at, 29/9/2017.
Suli yang juga menjabat Ketua Lembaga Hukum dan Kebijakan Publik (LHKP) PW. Muhammadiyah Jatim ini mengingatkan, mahasiswa tidak seharusnya hanya menghabiskan waktunya dengan kuliah di ruang kelas, tetapi juga tidak menjadi aktivis sekedar aktivis. Kader IMM harus pandai memanage waktu sebaik mungkin, dan tidak sekedar sebagai penggembira organisasi, ” jangan hanya bersenang-senang serta kumpul-kumpul, tetapi tidak berani tampil sebagai lokomotif yang berada di garda depan perubahan, ” ujarnya.
baca juga: Ketua Fokal IMM: Pemimpin yang Berkarakter Itu Ada dalam IMM
Suli Da’im juga mengingatkan, pada era kekinian, IMM memiliki tanggungjawab sosial yang besar kepada masyarakat. ” Kader IMM harus peka dan berani menjadi kekuatan advokasi terdepan untuk membantu masyarakat dalam menghadapi problema sosialnya, ” pungkasnya.(Timur/ Sidiq)