PWMU.CO-Belajar Bahasa Inggris itu ternyata mudah. Tidak sesulit seperti yang dibayangkan. Menakutkan dan menyeramkan. Tapi ada syaratnya. Guru pengajar harus kreatif, inovatif dan humanis.
Demikian gambaran dari English International Workshop yang berlangsung di SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi, Malang, Sabtu (30/9/17).
Workshop sehari ini diikuti 175 peserta dari seluruh Indonesia. Tampil sebagai pemateri Mr Zaki Zulkarnain, staf Konjen Amerika Serikat di Surabaya, Yuta Otake, Regional English Office 7 (RELO), Mr. Greeg Sutton dan Elina Dietz dari English Teachers Assistens (ETA) Fulbright Program.
Mr. Yuta Otake tampil menarik dan inspiratif. Guru Bahasa Inggris asal Jepang ini mengajak peserta meninggalkan pola lama dalam mengajar seperti ceramah, menghap al, memberi tugas dan menonton TV. Pengajaran bahasa modern itu, kata Yuta, berbasis pada siswa. Di kelas siswa harus banyak tampil, berbicara, berkomunikasi, presentasi, berdebat, bermain game dan bertanya.
Sementara Mr. Greeg Sutton menampilkan ice breaking dan game-game pengajaran Bahasa Inggris mutakhir. Peserta workshop sangat enjoy, menikmati karena workshop ini menyenangkan. Dengan dibagi tiga kelompok, pria lajang asal California Amerika Serikat ini, sangat leluasa dalam menyampaikan materi workshop. Jurus-jurus mengajar inovatif diberikan dan disampaikan secara tuntas dan lugas.
Kepala SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi, Mr. Pahri SAg, MM, berharap setelah pelatihan, guru dapat menyampaikan materi Bahasa Inggris kepada siswa dengan strategi pembelajaran yang menyenangkan, menggembirakan dan membahagiakan. ”Belajar bahasa itu mudah, gampang dan tidak sulit,” pungkas Pahri bersemangat. (Abu Faiz)