PWMU.CO – Tim dosen Fakultas Hukum Universitas Airlangga memberikan edukasi mengenai Kesehatan Reproduksi dan Pencegahan Kekerasan Seksual pada Siswa SMA Muhammadiyah 3 Jember (SMAMGA) di Meeting Room, Jumat (13/09/2024).
Salah satu tim dosen Fakultas Hukum Universitas Airlangga, Prilian Cahyani SH SAP MH LLM menyampaikan maksud kedatangan ke SMAMGA.
“Berdasarkan data yang ada, dispensasi pernikahan banyak ditemukan di Jember. Kemudian, kasus kenakalan remaja paling banyak di Jawa Timur yaitu Kabupaten Jember. Adapun kenakalan remaja akibat pergaulan bebas menyebabkan risiko kehamilan tinggi. Kenakalan tersebut yang menjadi pemantik bagi kami untuk melakukan pencegahan melalui edukasi,” ucapnya.
Pemateri kegiatan tersebut yaitu Dr Astutik SH MH selaku pemateri pertama, Prilian Cahyani SH SAP MH LLM selaku pemateri kedua, dan Dr Toetik Rahayuningsih SH MHum selaku pemateri ketiga.
Dr Astutik SH MH menyampaikan tentang Kesehatan Reproduksi Remaja. Kesehatan reproduksi adalah suatu kondisi sehat yang menyangkut sistem, fungsi, dan proses reproduks yang dimiliki oleh remaja. Sehat tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan, tetapi juga sehat mental dan sosio kultural.
Lebih lanjut, beliau menyampaikan tentang pasal kesehatan, pendidikan kesehatan reproduksi dan seks, dan lain-lain.
Selanjutnya, pemateri Prilian Cahyani SH SAP MH LLM menyampaikan akses layanan kesehatan reproduksi bagi Remaja. Beliau menyampaikan peraturan pendidikan, kebudayaan, riset, dan teknologi nomor 46 tahun 2023 tentang pencegahan dan penanganan kskerasan di lingkungan sekolah.
“Adapun pencegahan meliputi edukasi, prasarana dan prasarana pelaporan, serta satgas TPPK. Selajutnya, cara penanganan meliputi penerimaan laporan, pemeriksaan, penyusunan kesimpulan, tindak lanjut laporan, pemulihan, konseling, layanan kesehatan, advokasi, bimbingan sosial dan rohani, layanan pendampingan,” katanya.
Dr Toetik Rahayuningsih SH MHum selaku pemateri ketiga menyampaikan materi tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual Aturan dan Sanksinya. Beliau memberi pesan di akhir materi.
“Korban bisa terjadi pada laki-laki dan perempuan. Jangan berbuat aneh-aneh. Jangan sampai menjadi korban atau pelaku,” tegasnya.
Salah satu siswa Fida Ziwoska Shafiya Solata menyampaikan kesan setelah mengikuti kegiatan tersebut. Hal ini sangat bermanfaat dan mengedukasi bagi anak-anak seumuran saya agar melindungi kesehatan reproduksi dan menghindari hal-hal yang berhubungan dengan kekerasan seksual. Penjelasan materinya juga asik banget. Jadi, audience tidak bosen. (*)
Penulis Indah Ita Utami Editor Amanat Solikah