PWMU.CO – Khatib Jumat, Taufiqur Rohman MPdI menyerukan taubatan nasuha. Hal itu disampaikan saat khutbah Jumat di Masjid Baitul Amin Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Genteng Kulon IV, Kecamatan Genteng, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (13/9/2024).
Mengawali khutbahnya, Taufiqur Rohman mengajak jamaah untuk meningkatkan kualitas ketakwaan kepada Allah SWT.
“Semoga ibadah Jumat yang kita lakukan ini mendapat ridha dari Allah,” ujarnya.
Kemudian dia menjelaskan bahwa Allah menghendaki umat Islam dalam beraktivitas penuh dengan kesungguhan. Dia memberikan contoh dalam hal meraih ketakwaan. Allah menginginkan umat ini agar bertakwa secara haqqa tuqatih. Artinya takwa yang sebenar-benarnya, tidak hanya berhenti di bibir, tetapi takwa atau ketaatan yang sampai pada tindakan konkret dalam kehidupan nyata. Sebagaimana dalam surat Ali-Imran ayat 102.
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰىتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Muslim.
Selanjutnya, khatib yang juga Ketua Majelis Pustaka Informasi dan Digitalisasi (MPID) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Banyuwangi itu mengajak jamaah untuk meminta ampun kepada Allah atas kesalahan atau dosa yang selama ini telah diperbuat pada saat menjalani kehidupan ini.
“Manusia adalah makhluk yang dhaif atau lemah yang tentunya tidak lepas dari salah dan dosa. Maka, mari kita beristighfar dan bertaubat kepada Allah,” imbuhnya.
Selanjutnya, dia juga membacakan surat At-Tahrim ayat 8. Ayat tersebut menjelaskan seruan Allah kepada orang-orang yang beriman agar kembali ke jalan Allah dengan taubatan nasuha, artinya taubat yang sebenar-benarnya.
“Tidak seperti orang yang melakukan taubat sambal. Dia berulangkali taubat, tetapi tetap saja dia berada dalam kubangan kemaksiatan,” tuturnya.
Ia juga menyampaikan bahwa jika seorang mukmin melakukan taubatan nasuha maka kesalahannya akan ditutup oleh Allah. Dia juga akan dimasukkan ke dalam surga jannatun naim di akhirat kelak. Untuk melaksanakan taubatan nasuha, seorang mukmin harus melakukan tiga hal, di antaranya yaitu:
1. Berjanji tidak akan mengulangi kesalahan yang sama.
2. Hijrah atau berpindah menuju yang baik.
3. Berbuat kebaikan yang nyata.
Supaya lebih memperjelas point yang terakhir, khatib membacakan satu hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi.
“Bertakwalah di mana pun engkau berada, dan ikutilah perbuatan buruk dengan perbuatan baik, niscaya ia akan menghapusnya, dan perbaikilah manusia dengan akhlak yang baik.”
Pelaksanaan mimbar Jumat ini berlangsung dengan tertib dan khidmat. Khatib menutup khutbahnya dan dilanjutkan dengan shalat Jumat secara berjamaah. (*)
Penulisan Ghulam Bana Islama Editor Ni’matul Faizah