Oleh: Syayyidina Ali SPd MHum – Dosen Universitas Muhammadiyah Bulukumba dan Pegiat Kelas Inspirasi kab. Bulukumba (Opini ini merupakan tulisan yang diikutkan sayembara APIMU)
PWMU.CO – Muhammadiyah, sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, telah memainkan peran signifikan dalam membangun fondasi pendidikan nasional. Dengan visi “Islam Berkemajuan,” Muhammadiyah tidak hanya berfokus pada aspek ibadah semata, melainkan juga pada pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial.
Di balik semua itu, salah satu inspirasi utama gerakan ini adalah Risalah Nabi Muhammad SAW yang menjadi pedoman hidup bagi setiap muslim. Di era modern, tantangan yang dihadapi dunia pendidikan semakin kompleks, mulai dari globalisasi, revolusi digital, hingga perubahan nilai-nilai sosial. Bagaimana Muhammadiyah menyemai nilai-nilai Risalah Nabi dalam pendidikan di tengah tantangan zaman ini?
Pendidikan dalam Pandangan Islam dan Muhammadiyah
Dalam ajaran Islam, pendidikan memiliki posisi yang sangat tinggi. Al-Quran dan Hadis menekankan pentingnya menuntut ilmu. Nabi Muhammad SAW bersabda, “Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim” (HR. Ibnu Majah). Risalah Nabi juga mengajarkan bahwa ilmu merupakan jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah, menebarkan rahmat bagi sesama, serta membangun peradaban yang lebih baik.
Muhammadiyah, sebagai organisasi yang mendasarkan gerakannya pada nilai-nilai Islam, telah menekankan pentingnya pendidikan sejak awal berdirinya. KH Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah, memulai gerakannya dengan mendirikan sekolah-sekolah yang mengintegrasikan antara ilmu agama dan ilmu umum. Ini sesuai dengan semangat Risalah Nabi yang tidak membatasi ilmu hanya pada bidang agama, melainkan juga pada ilmu-ilmu duniawi yang dapat memberikan manfaat bagi umat.
Nilai-Nilai Risalah Nabi dalam Sistem Pendidikan Muhammadiyah
Muhammadiyah tidak hanya berkomitmen pada pendidikan formal, tetapi juga pada penyemaian nilai-nilai etika dan moral yang bersumber dari Risalah Nabi. Ada beberapa nilai utama dari Risalah Nabi yang diaktualisasikan dalam pendidikan Muhammadiyah:
Integrasi Ilmu Agama dan Ilmu Pengetahuan Umum
Risalah Nabi Muhammad SAW mengajarkan bahwa umat Islam tidak boleh membatasi diri hanya pada ilmu agama, tetapi juga harus menguasai ilmu duniawi untuk kebaikan umat manusia. Hal ini tercermin dalam kurikulum Muhammadiyah yang mengintegrasikan ilmu agama dan ilmu pengetahuan umum.
Pendidikan Muhammadiyah tidak hanya mengajarkan ilmu fiqih, tafsir, atau hadis, tetapi juga matematika, sains, teknologi, dan ilmu sosial. Hal ini penting agar generasi muda Muhammadiyah tidak hanya menjadi pribadi yang taat beragama, tetapi juga mampu berkontribusi dalam bidang sains, ekonomi, dan sosial.
Prinsip Keadilan dan Kesetaraan
Salah satu ajaran penting Nabi Muhammad SAW adalah keadilan dan kesetaraan. Nabi senantiasa menekankan pentingnya keadilan dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam sistem pendidikan Muhammadiyah, prinsip ini diterjemahkan ke dalam upaya untuk memberikan akses pendidikan yang merata bagi semua kalangan.
Muhammadiyah mendirikan sekolah-sekolah dan perguruan tinggi yang terbuka untuk semua, tanpa memandang status sosial, ekonomi, atau latar belakang etnis. Ini sejalan dengan semangat Risalah Nabi yang menekankan bahwa semua manusia adalah sama di hadapan Allah, kecuali mereka yang lebih tinggi dalam takwa dan amal saleh.
Pendidikan Akhlak dan Etika
Risalah Nabi Muhammad SAW juga menekankan pentingnya akhlak yang baik. Dalam pendidikan Muhammadiyah, akhlak menjadi salah satu fokus utama. Siswa tidak hanya dididik untuk cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki akhlak yang mulia.
Pengajaran akhlak ini tidak hanya terjadi di dalam kelas, tetapi juga melalui kegiatan ekstrakurikuler, pengajian, dan kegiatan sosial. Nilai-nilai seperti kejujuran, tanggung jawab, empati, dan kedermawanan terus ditanamkan agar siswa Muhammadiyah dapat menjadi individu yang berkarakter dan berkontribusi positif bagi masyarakat.
Semangat Inovasi dan Pembaruan
Nabi Muhammad SAW dikenal sebagai sosok yang selalu membawa pembaruan dalam masyarakat, baik dalam hal akidah, ibadah, maupun muamalah. Muhammadiyah juga mengadopsi semangat ini dalam sistem pendidikannya.
Sekolah-sekolah Muhammadiyah dikenal sebagai lembaga yang progresif dan selalu terbuka terhadap inovasi, terutama dalam menghadapi tantangan zaman. Dalam era digital ini, Muhammadiyah telah memanfaatkan teknologi informasi untuk mendukung proses belajar-mengajar.
Penggunaan e-learning, pengembangan aplikasi pendidikan, dan penyelenggaraan kelas-kelas online menjadi bagian dari transformasi pendidikan Muhammadiyah yang sejalan dengan semangat inovasi Risalah Nabi.
Pendidikan untuk Membentuk Pemimpin yang Berakhlak
Risalah Nabi Muhammad SAW juga menekankan pentingnya kepemimpinan yang berakhlak. Dalam setiap pendidikan Muhammadiyah, selalu ada upaya untuk membentuk generasi muda yang siap menjadi pemimpin.
Baik di sekolah dasar hingga perguruan tinggi, Muhammadiyah mengajarkan nilai-nilai kepemimpinan, mulai dari kepemimpinan diri, hingga kepemimpinan dalam masyarakat. Pendidikan ini tidak hanya mencakup kemampuan intelektual, tetapi juga spiritual, emosional, dan sosial. Pemimpin yang ideal dalam pandangan Muhammadiyah adalah pemimpin yang berintegritas, jujur, bertanggung jawab, dan selalu mengutamakan kepentingan umat di atas kepentingan pribadi.
Tantangan dan Harapan di Era Modern
Namun, menyemai nilai-nilai Risalah Nabi dalam pendidikan Muhammadiyah di era modern tidaklah tanpa tantangan. Globalisasi dan perkembangan teknologi yang pesat sering kali membawa nilai-nilai yang bertentangan dengan ajaran Islam.
Di sisi lain, arus liberalisme, individualisme, dan materialisme semakin kuat di kalangan generasi muda. Pendidikan Muhammadiyah dihadapkan pada tantangan besar untuk mempertahankan identitas keislaman di tengah derasnya arus perubahan.
Namun demikian, tantangan ini juga menjadi peluang bagi Muhammadiyah untuk terus berinovasi dan memperkuat perannya dalam membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kuat dalam spiritualitas dan akhlak. Muhammadiyah harus terus beradaptasi dengan perkembangan zaman, tanpa mengesampingkan nilai-nilai fundamental dari Risalah Nabi. Kolaborasi dengan teknologi, penguatan karakter, dan pendidikan berbasis nilai harus tetap menjadi fokus utama.
Kesimpulan
Nilai-nilai Risalah Nabi Muhammad SAW adalah sumber inspirasi yang tak pernah habis untuk digali dalam membangun peradaban umat manusia, termasuk dalam bidang pendidikan.
Muhammadiyah sebagai gerakan Islam modern telah berhasil menyemai nilai-nilai tersebut dalam sistem pendidikannya, dengan mengintegrasikan ilmu agama dan ilmu pengetahuan umum, menekankan keadilan, mengajarkan akhlak, serta mendorong semangat inovasi.
Di tengah tantangan era modern, Muhammadiyah harus terus memperkuat nilai-nilai ini agar dapat melahirkan generasi yang cerdas, berakhlak, dan siap menghadapi dunia yang terus berubah. (*)
Editor Wildan Nanda Rahmatullah