Ilustrasi poster maulid nabi (Sumber: google)
Zulfatus Salimah – Pegiat Sosial
PWMU.CO – Dewasa ini, pendidikan menjadi salah satu kebutuhan untuk menjalani kehidupan tentang cara seseorang bertahan hidup. Contohnya membangun keterampilan dari diri seseorang yang awalnya tidak memiliki keterampilan. Melalui pendidikan, seseorang akan memiliki pengetahuan dan dapat memilih pengetahuan yang disukai sehingga muncullah keterampilan itu. Berdasarkan keterampilan itulah, seseorang mampu untuk memanfaatkannya sehingga dapat bertahan hidup.
Rasulullah SAW yang menjadi tauladan untuk umat Islam melalui sirah-sirahnya memberikan tujuan dari pendidikan yang sangat komprehensif dan berkelanjutan. Pendidikan tidak hanya berfungsi untuk menyampaikan pengetahuan saja akan tetapi juga dapat membentuk akhlak dan spiritualitas seseorang. Maka, melalui teladan dan ajaranNya, dapat dipahami bahwa pendidikan yang seharusnya dijalankan adalah pendidikan untuk mencetak generasi unggul dan berkarakter.
إِنَّ فِى خَلْقِ ٱلسَّمَـٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَٱخْتِلَـٰفِ ٱلَّيْلِ وَٱلنَّهَارِ وَٱلْفُلْكِ ٱلَّتِى تَجْرِى فِى ٱلْبَحْرِ بِمَا يَنفَعُ ٱلنَّاسَ وَمَآ أَنزَلَ ٱللَّهُ مِنَ ٱلسَّمَآءِ مِن مَّآءٍۢ فَأَحْيَا بِهِٱلْأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَبَثَّ فِيهَا مِن كُلِّ دَآبَّةٍۢ وَتَصْرِيفِ ٱلرِّيَـٰحِ وَٱلسَّحَابِ ٱلْمُسَخَّرِ بَيْنَ ٱلسَّمَآءِ وَٱلْأَرْضِ لَـَٔايَـٰتٍۢ لِّقَوْمٍۢ يَعْقِلُونَ
“Sesungguhnya dalam menciptakan langit dan bumi, pergantian malam dan siang, kapal yang berlayar di laut membawa barang-barang yang bermanfaat bagi manusia, air yang Allah turunkan dari langit lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah matinya serta Dia sebarkan padanya segala jenis binatang, pengisaran dan peniupan angin, awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berakal.” (QS. Al-Baqarah : 164)
Berdasarkan dalil diatas menunjukkan bahwa manusia merupakan makhluk yang telah diberikan akal dalam dirinya dari Allah SWT. Sedangkan Allah SWT menciptakan akal tidak untuk semua makhluk ciptaanNya. Maka, pendidikan berperan betul untuk mengolah akal agar menjadi individu yang bermanfaat melalui proses pengajaran.
Mengapa Pendidikan Penting?
Pendidikan merupakan fondasi untuk pembangunan individu dan masyarakat. Dalam Islam, pendidikan tidak hanya dipandang sebagai kegiatan akademik semata, tetapi sebagai proses pembentukan karakter, moral, dan juga spiritual. Rasulullah SAW telah memberikan teladan yang sangat berarti dalam hal ini melalui ajaran-ajaran dan praktik-praktiknya. Visi pendidikan Beliau menggabungkan aspek intelektual dan spiritual, menekankan pentingnya pengetahuan yang bermanfaat, etika, dan kontribusi sosial.
Nabi Muhammad SAW menempatkan pengetahuan dan pendidikan sebagai hal yang sangat penting dalam kehidupan Muslim. Sebagaimana dalam suatu hadits yang cukup populer yang diriwayatkan oleh Ibnu Majjah yaitu “Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap Muslim,”. Berdasarkan hadits tersebut menunjukkan bahwa menuntut ilmu merupakan tanggung jawab bagi setiap muslim. Prinsip ini menekankan bahwa pendidikan bukanlah sekadar pilihan, tetapi sebuah kewajiban yang harus dijalankan dengan serius. Pendidikan dalam visi Rasulullah SAW adalah upaya untuk mengembangkan potensi manusia secara menyeluruh, baik dalam aspek spiritual, moral, maupun intelektual.
Pendidikan Pembentuk Karakter
Salah satu aspek yang sangat ditekankan dalam visi pendidikan Rasulullah SAW adalah pembentukan karakter dan moral. Beliau sering mengingatkan bahwa ilmu pengetahuan harus disertai dengan akhlak yang baik. Dalam hadisnya, Nabi Muhammad SAW mengatakan, “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.” Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan yang tidak diimbangi dengan akhlak dan etika yang baik tidak akan memberikan manfaat maksimal.
Akhlak dan etika seseorang memainkan peran yang sangat penting dalam bersosialisasi dengan manusia lainnya. Rasulullah SAW tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan, tetapi juga menekankan pentingnya menerapkan ajaran-ajaran moral dalam kehidupan sehari-hari. Beliau mengajarkan bahwa pendidikan harus membentuk karakter yang baik dan mengembangkan nilai-nilai seperti kejujuran, kesabaran, dan kepedulian terhadap sesama.
إِنَّمَا بُعِثْتُ ِلأُتَمِّمَ صَالِحَ اْلأَخْلاَقِ
“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia” (HR. Al-Bukhari)
Hadits diatas menunjukkan Nabi Muhammad SAW telah mengingatkan kepada manusia bahwa tujuan utama dari pendidikan adalah untuk menciptakan individu yang memiliki akhlak mulia. Seperti kejujuran, kesabaran dan empati. Hal tersebut dapat terlihat dari tingkah laku orang kepada sesamanya. Maka, pendidikan dalam Islam harus mencakup karakter dan etika yang baik sehingga dapat bermanfaat bagi orang lain.
Orientasi Akhirat dan Dunia
Pendidikan dalam pandangan Nabi Muhammad SAW mencakup dua dimensi utama: Ilmu Akhirat dan Ilmu Duniawi. Ilmu Akhirat akan membekali seseorang melalui pengetahuan tentang hukum-hukum keislaman meliputi Aqidah, fiqh, akhlak, dan ibadah. Sedangkan untuk Ilmu Duniawi membekali seseorang untuk mendukung kemajuan masyarakat dan memberikan sumbangsih kemajuan peradaban. Seperti sains, teknologi, dan berbagai macam keilmuan lainnya yang dianggap penting untuk mendukung kemajuan Masyarakat dan meningkatkan kualitas hidup. Nabi Muhammad SAW tidak hanya mendorong umatnya untuk mempelajari pengetahuan Akhirat, tetapi juga untuk mengejar pengetahuan di bidang-bidang lain yang bermanfaat.
Nabi Muhammad SAW mengajarkan pentingnya keseimbangan antara kehidupan dunia dan akhirat. Pendidikan dalam visi beliau tidak hanya fokus pada pencapaian duniawi, tetapi juga pada persiapan untuk kehidupan setelah mati. Dalam hal ini, pendidikan harus mengajarkan keterampilan dan pengetahuan yang berguna di dunia sambil memastikan bahwa individu tetap menjaga kewajiban spiritual dan moral mereka. Hal ini tercermin dalam hadis yang menyatakan, “Carilah olehmu apa yang bermanfaat bagimu, mintalah pertolongan kepada Allah, dan janganlah kamu lemah” (HR. Muslim). Pendidikan dalam Islam harus membekali individu dengan keterampilan praktis sambil mengingatkan mereka tentang tujuan akhir kehidupan mereka.
Pendidikan yang Inklusif dan Berorientasi pada Kesejahteraan Sosial
Rasulullah SAW menunjukkan bahwa pendidikan harus inklusif. Maksudnya, pendidikan dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat. Beliau memperhatikan kebutuhan pendidikan untuk berbagai kalangan, termasuk perempuan, budak, dan orang-orang dari berbagai latar belakang sosial. Beliau mengajarkan bahwa pendidikan adalah hak setiap individu dan harus diberikan tanpa diskriminasi. Dalam hal ini, Nabi Muhammad SAW memberikan teladan yang sangat baik dengan melibatkan semua orang dalam proses belajar. Seperti yang terlihat dalam keberadaan masjid sebagai pusat pembelajaran bagi seluruh umat. Prinsip ini menggarisbawahi pentingnya pendidikan yang inklusif dan berorientasi pada kesejahteraan sosial, dimana setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk belajar dan berkembang.
Pendidikan yang inklusif juga menunjukkan sikap terbuka dan menghargai keanekaragaman serta perbedaan. Hal ini terlihat dalam berbagai peristiwa dan interaksi Rasulullah SAW dengan orang-orang yang memiliki berbagai macam latar belakang. Beliau mendorong untuk tetap berdialog dan Kerjasama, serta menghargai setiap individu selama tidak bertentangan dengan Aqidah dan ibadah.
Editor Teguh Imami