PWMU.CO – Pendidikan dan Latihan Khusus Pimpinan Wilayah Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Diklatsuspimwil KOKAM) Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Jawa Timur yang digelar Jumat sampai Sabtu (29/9 sd 01/10), tak hanya menjadi ajang penggemblengan fisik pemuda. Diklatsuspimwil KOKAM ini juga menjadi pembentukan mental yang sarat nilai-nilai spiritualitas.
baca juga: Diklatsar KOKAM II Ponorogo, Cetak Kader yang Cinta Negara
Pada kegiatan diklat yang dipusatkan di Markas Depo Pendidikan Bela Negara Resimen Induk V Brawijaya (Dodik Bela Negara Rindam V) Malang ini, sejumlah 113 peserta dari unsur PWPM Jatim dan PDPM kabupaten/kota pun banyak menerima suntikan fisik maupun mental.
Diklatsuspimwil KOKAM dibuka pukul 20.30 WIB, di halaman Masjid PB Sudirman Malang dan dihadiri langsung Ketua Pemuda Muhammadiyah Pusat Dahnil Anzar Simanjuntak.
Dalam sambutannya, Dahnil Anzar Simanjuntak banyak menyampaikan tausyiah kepada peserta diklatsus. Menurutnya, orientasi pimpinan Pemuda Muhammadiyah harus memiliki tiga hal, yaitu memiliki tauhid yang murni, akhlak yang baik, dan nalar yang sehat.
baca juga: KOKAM Ngaji Intelijen Bersama BAIS Mabes TNI
“Pemuda secara umum tradisinya identik dengan premanisme, kekerasan, dan sebagainya. Maka, KOKAM dalam Pemuda Muhammadiyah harus juga dimodali dengan bekal mental, yaitu memiliki ruhul ikhlas dan rukhul jihad,” tegasnya, Jumat (29/9) malam.
Dikatakan, yang kita bangun di Pemuda Muhammadiyah adalah ukhuwah Islamiah dalam Muhammadiyah, yaitu ikatan hati yang diikat oleh kesamaan rasa dan keyakinan.
baca juga: KOKAM Kibarkan Merah Putih di Puncak Gunung Budheg
Karena itu, lanjutnya, pimpinan KOKAM atau Pemuda Muhammadiyah harus dilatih dengan Diklat KOKAM seperti ini, dimana di dalamnya ada latihan mental, kekompakan, kebersamaan, fisik, kerja sama, dan sebagainya.
Menurut Dahnil, sejatinya seorang pemimpin dalam memimpin adalah ketauladanan. Dan KOKAM adalah inti kekuatan strategis Pemuda Muhammadiyah dan Muhammadiyah.
“Ber-KOKAM ini adalah momentum persaudaraan, momentum keakraban, berteman, maka ketika salah satu anggota sakit maka seribu anggota lainnya juga merasa sakit,” ujarnya.
Dahnil juga menyinggung alasan kenapa KOKAM harus dilatih oleh TNI, yakni karena Jiwa Korsa yang dimiliki TNI sangat memberikan manfaat dan kebaikan bagi KOKAM.
baca juga: KOKAM yang Bikin Bangga Warga Muhammadiyah Buleleng Bali
Dahnil juga mengingatkan, bahwa ikatan hati (ta’liful khuluk) harus terus diasah dengan rasa kebersamaan, persaudaraan, pertemanan, namun begitu juga KOKAM harus ada jalur instruksional dalam gerak dakwahnya.
“Anggota KOKAM harus mampu merawat Ukhuwah Islam, menjaga dan merawat Muhammadiyah, serta menjaga Bangsa Indonesia dan Ukhuwah insaniyah,” pungkasnya. (din/min)