PWMU.CO – Jumat (13/9/2024) yang lalu, SD Mulabel (Muhammadiyah 18 Kalibaru), selenggarakan peringatan Maulid Nabi. Kegiatan ini sangat menarik karena dihadiri oleh Kak Faqih, seorang pendongeng nasional dari Yayasan Yatim Mandiri, sebuah lembaga zakat, infaq, dan shadaqah untuk anak yatim dan yatim piatu Indonesia.
Dalam sambutannya, Kepala SD Muhammadiyah 18 Kalibaru, Ustadz Teguh Yuwono Dwi Laksono, menyampaikan bahwa peringatan Maulid Nabi tahun ini sangat luar biasa.
“Ini semua karena kita bisa mendatangkan narasumber hebat dari kota Jakarta,” ujarnya.
Sementara itu, Ustadzah Syarifah, wakil Kepala Sekolah, menjelaskan bahwa tujuan peringatan Maulid Nabi ini adalah untuk menanamkan rasa cinta kepada Nabi, sehingga kita bisa meneladani kisah hidup Nabi Muhammad Saw.
“Mendongeng juga merupakan metode yang cocok bagi anak-anak usia sekolah dasar, karena melalui mendongeng dapat meningkatkan kemampuan berbahasa. Oleh karena itu, hari ini Kak fakih datang ke sekolah kita,” ungkap Syarifah.
Sebelum acara utama dimulai, ditampilkan beberapa kebolehan peserta didik dalam oleh seni Islami. Binta Haidar Rozak, siswa kelas 4 SD Muhammadiyah Kalibaru, tampil membacakan puisi tentang Nabi Muhammad. Kemudian disusul dengan beberapa tampilan tari Islami dan musik rebana.
Kegiatan yang diadakan di lantai 2 gedung SD Muhammadiyah ini berjalan sangat menarik dan tidak membosankan. Semua pendidik dan peserta didik terbawa arus cerita yang dibawakan oleh Kak Fakih, bahkan anak-anak sering terlibat langsung dalam cerita yang dibawakan oleh pendongeng.
“Kemampuan Kak Fakih dalam mendongeng, dibantu dengan permainan bonekanya, Si Kijo, benar-benar mampu menghipnotis anak-anak,” ungkap Ustadz Teguh.
Kebolehan Kak Faqih dalam mendongeng memang sangat luar biasa. Pendidik dan peserta didik larut dalam dongeng yang dibawakan, bahkan tidak sedikit yang meneteskan air mata. Melalui kelucuan tokoh boneka Kijo, Kak Fakih mengajak anak-anak untuk merenungi bagaimana perjuangan Nabi Muhammad dalam menyampaikan risalah Islam kepada umatnya.
“Kita harus bisa mencontoh perjuangan Nabi Muhammad agar kita bisa menjadi orang yang sukses dunia dan akhirat,” terangnya.
Pada bagian akhir dongengnya, Kak Fakih mengajak kepada semua yang hadir untuk semakin mencintai Allah, mencintai Nabi Muhammad, mencintai orang tua, mencintai guru, dan mencintai sesama temannya. Dengan semakin tumbuhnya rasa saling mencintai itu kita akan diselamatkan oleh Allah, baik di dunia maupun di akhirat.
Apresiasi Kak Fakih terhadap SD Muhammadiyah 18 Kalibaru
“Sebagai bagian dari umat Islam saya bangga terhadap SD Muhammadiyah 18 Kalibaru. Sekolah yang masih belia ini menaruh kepedulian yang sangat luar biasa terhadap anak yatim dan yatim piatu. Keberanian pengelola sekolah dalam menggratiskan biaya sekolah bagi anak yatim dan yatim piatu di sekolah ini sangat menyentuh hati saya. Saya tahu sekolah ini tidak kaya, tetapi keyakinan bahwa Allah Maha Kaya tertanam dalam diri pengelola sekolah ini,” pungkasnya. (*)
Penulis Sarwito Editor Wildan Nanda Rahmatullah