PWMU.CO – Dalam suasana penuh semangat, Muhammadiyah Boarding School (MBS) Porong sukses menggelar acara pengukuhan Hai’atu Tanfidzil Qudwah pada Senin pagi (16/9/2024).
Acara yang bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAWSawini menjadi momen istimewa bagi para santri, khususnya 26 santri terpilih yang kini resmi menyandang status sebagai Haiatu Tanfidzil Qudwah.
Tanfidzul Qudwah, sebuah istilah yang merujuk pada para santri terpilih dari kelas 9 hingga 12, kini resmi didapuk sebagai teladan bagi teman-temannya. Mereka tidak hanya diharapkan menjadi contoh dalam kebaikan, namun juga berperan aktif dalam menjaga stabilitas dan kedisiplinan di lingkungan pesantren. Pengukuhan ini sejalan dengan upaya MBS Porong untuk membekali santri dengan kemampuan kepemimpinan sejak dini.
Kepala Pengasuhan Santri MBS Porong menyampaikan bahwa keberadaan Tanfidzul Qudwah bukan semata-mata membentuk organisasi baru, melainkan sebagai penguatan terhadap nilai-nilai organisasi otonom Muhammadiyah, yakni Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM).
“Dengan demikian, para santri tidak hanya menjadi pemimpin di pesantren, namun juga kader bangsa yang memiliki integritas dan kepedulian sosial,” ungkapnya.
Pilihan waktu pengukuhan yang bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw bukanlah kebetulan. Kepala Pengasuhan Santri menjelaskan bahwa momentum ini sangat tepat untuk meneladani perjuangan dan kepemimpinan Rasulullah.
“Dengan meneladani Rasulullah, kita berharap para Tanfidzul Qudwah dapat menjadi pemimpin yang adil, bijaksana, dan selalu mengutamakan kepentingan bersama,” imbuhnya.
Acara pengukuhan yang dimulai sejak subuh menjadi bukti nyata bahwa MBS Porong ingin menanamkan semangat kepemimpinan sejak dini.
“Pemimpin yang sejati adalah mereka yang mampu bangun pagi dan menjalankan ibadah dengan khusyuk,” tegas Rozaq Akbar.
Usai pengukuhan, para Tanfidzul Qudwah langsung menggelar rapat kerja bersama seluruh santri. Dalam forum ini, mereka mempresentasikan program-program yang telah disusun dan membuka ruang diskusi bagi seluruh santri untuk memberikan masukan.
Kegiatan ini menunjukkan bahwa MBS Porong menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi dan memberikan kesempatan bagi seluruh santri untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan.
Antusiasme santri sangat terlihat dalam kegiatan ini. Mereka mempresentasikan program-program kerja yang telah disusun, seperti program peningkatan prestasi akademik, pengembangan minat dan bakat, serta penguatan karakter.
Para santri sangat antusias memberikan masukan dan ide-ide kreatif untuk mendukung program-program tersebut. Mereka menyampaikan pendapat dan ide-ide kreatif untuk kemajuan pesantren. Hal ini membuktikan bahwa para santri memiliki rasa memiliki yang tinggi terhadap lingkungan belajar mereka.
Nabilah Anisah, salah satu staf pengasuhan santri, mengamati adanya peningkatan disiplin yang signifikan di kalangan santri sejak dilantiknya Tanfidzul Qudwah.
“Para santri terlihat lebih sadar akan pentingnya kedisiplinan dan menjalankan aturan yang ada. Mereka merasa memiliki tanggung jawab bersama untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif,” ungkapnya.
Penulis Rozak Editor ‘Aalimah Qurrata A’yun