PWMU.CO — Siswa SMA Muhammadiyah 1 Taman (Smamita), Alifian Wildan Hidayatullah, tahun ini berkesempatan melanjutkan studinya ke Al Azhar, Kairo, Mesir, Kamis (19/9/2024).
Siswa kelas tahfidz lulusan tahun 2024 itu juga merupakan penghafal 30 juz. Wildan saat ini menjadi inspirasi bagi teman-teman dan adik kelasnya di Smamita.
Meskipun beberapa tahun lalu virus pandemi Covid-19 telah merenggut nyawa kedua orang tuanya, sebagai seorang kakak, ia mampu menunjukkan ketegaran kepada sang adik.
Tidak ada yang pernah menyangka nasibnya kini begitu beruntung. Ia berhasil melanjutkan studi ke luar negeri, meskipun kesuksesannya terasa kurang tanpa kehadiran kedua orang tua yang menyaksikan pencapaiannya.
Di akhir pertemuannya sebelum keberangkatan siang hari menuju Kairo Mesir, Wildan menyempatkan diri bertemu dengan Direktur, bapak dan ibu guru, serta teman-teman di SMA Muhammadiyah 1 Taman.
Pertemuan tersebut bertempat di ruang Demokrasi Smamita, lantai 2.
Pesan Direktur SMA Muhammadiyah 1 Taman
Direktur SMA Muhammadiyah 1 Taman, Edwin Yogi Laayrananta MIKom menjelaskan kepada semua siswa-siswi kelas tahfidz, “Salah satu karakter orang yang menjaga nilai-nilai al-Quran dalam aktivitas sosialnya adalah selalu memberikan dampak positif bagi orang lain.
Namun, bagaimana mungkin bisa berdampak positif jika pembawaan diri dan pribadi tidak mencerminkan kebaikan seperti yang ada dalam al-Quran dan sunah-sunah Rasulullah?
Artinya, anak-anak yang masuk dalam kelas tahfidz sudah memiliki hafalan, baik sedikit maupun banyak. Kuantitas hafalan tersebut harus diimbangi dengan kualitas pembawaan diri masing-masing.
Jangan sampai etika sosial kita yang berada di kelas tahfidz lebih buruk dibandingkan dengan anak-anak lain,” ujarnya.
Ia juga menjelaskan bahwa anak-anak di kelas tahfidz memiliki kesempatan belajar etika yang tidak hanya terbatas pada konteks sosial dan aktivitas di kelas. Mereka berkesempatan untuk mempelajari langsung nilai-nilai yang terkandung dalam al-Quran dan hadis-hadis Rasulullah.
Hal ini, menurutnya, memberikan potensi yang lebih baik dibandingkan teman-teman mereka yang lain.
Ia menambahkan, potensi ini harus berdampak positif dalam aktivitas sehari-hari di kelas tahfidz. Bagi Edwin, tidak ada kata tidak mungkin selama ada motivasi yang cukup kuat, serta keinginan yang selalu dibarengi dengan ikhtiar yang sungguh-sungguh.
“Jangan sampai kita punya keinginan dan harapan tanpa usaha. Segala aktivitas harus dicapai secara seimbang, seiring dengan usaha yang dilakukan.
Maka, anak-anakku sekalian, ini adalah satu momentum yang luar biasa. Kalian masih memiliki orang tua.
Jika tidak bisa menggapai cita-cita hanya karena kurangnya semangat juang dan semangat hidup, itu bukan takdir Allah,” tambahnya.
Takdir bukanlah sesuatu yang tiba-tiba hadir dalam kehidupan kita. Orang yang tidak bersungguh-sungguh lalu tidak mendapatkan hasil, itu bukan takdir, melainkan sunatullah.
Edwin kemudian mengingatkan bahwa bahkan orang yang bersungguh-sungguh belum tentu sukses, apalagi mereka yang tidak bersungguh-sungguh.
Namun, saat ini, Wildan telah membuktikan tekad dan usahanya dengan meraih kesempatan untuk melanjutkan studi di Al Azhar, Kairo, Mesir. Bagi Edwin, setiap impian harus dimulai dari keinginan yang kuat.
Jika keinginan itu sudah menjadi impian, maka ia harus diikuti dengan proses yang didasarkan pada keyakinan dan usaha tanpa henti.
“Maka dari itu, mari kita ubah mindset kita terkait takdir. Jika sudah berusaha keras tetapi tidak mencapai cita-cita, maka itulah takdir. Bagi kalian yang orang tuanya masih hidup, itu adalah kesempatan yang sangat berharga,” tuturnya.
Pesan Ketua Majelis Kader PCM Sepanjang
Ketua Majelis Kader PCM Sepanjang memberikan pesan penuh makna kepada para siswa. Ia menekankan pentingnya doa orang tua, yang diyakini sebagai makhluk Allah yang paling dekat dengan-Nya.
“Mintalah doa dari orang tua, karena doa mereka akan menggetarkan langit dan didengar oleh Allah, lalu dikabulkan,” ujarnya dengan penuh keyakinan.
Tidak hanya itu, ia juga berharap agar kisah Wildan, salah satu alumni berprestasi, bisa menjadi sumber inspirasi bagi semua siswa. “Semoga cerita ini memotivasi kalian. Temukan hal-hal yang bisa dipelajari dari Wildan sebagai alumni yang luar biasa,” tambahnya.
Ketua Majelis Kader PCM Sepanjang juga mengucapkan selamat kepada Wildan dan berharap agar segala urusannya dilancarkan serta diberikan berkah dalam setiap langkahnya.
“Kami berharap Wildan kembali ke tanah air sebagai pribadi yang lebih bermanfaat bagi semuanya,” pungkasnya dengan harapan besar.
Sementara Wildan juga memberikan motifasi kepada adik kelasnya bahwasannya tidak ada yang tidak mungkin didunia ini. Semua itu bergantung pada diri kita masing-masing.
“Awal lulus dari smamita saya sempat bingung melanjutkan ke beberapa universitas negeri yang menjadi pilihan saya. Tetapi, saya tidak lolos seleksi tentu itu tidak membuat saya patah semangat”.
“Tentunya bukan berarti hidup saya berhenti karena itu. Saya selalu bersemangat mencoba untuk mencari informasi kuliah di luar negeri. Alhamdulillah ada informasi dari teman satu angkatan di pondok Ar Rohmah Tahfidz Boarding School Malang saat itu juga memberikan penawaran”.
“Saya yakin diantara kita itu pasti mempunyai potensi alami yang tidak dipunyai orang lain. Cuma masalahnya itu terkadang ada rasa malas pada diri kita.
Maka dari itu, manfaatkan waktu sebaik mungkin karena orang sukses itu sejatinya berawal dari semangat yang tinggi dan mampu mempersiapkan diri dengan baik,” pungkasnya dihadapan puluhan siswa tahfidz Smamita.
Penulis Nashiiruddin Editor Zahra Putri Pratiwig