PWMU.CO – Dalam rangka Bimbingan Teknis (Bimtek) Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Kalimantan Barat, Miqdam Awali Hasyri MSi, Anggota Divisi Dakwah Daerah 3T LDK PP Muhammadiyah, menyampaikan materi berjudul “Dakwah Komunitas: Langkah-langkah Pelaksanaan.”
Ini merupakan materi yang kedua yang diterima oleh para peserta, setelah sebelumnya mereka mengikuti materi teknis menulis laporan di media yang berlangsung di Aula SD Muhammadiyah 2 Pontianak, Jl. Ahmad Yani Pontianak, pada Sabtu (21/9/2024).
Sebanyak 30 dai LDK utusan dari berbagai wilayah di Kalimantan Barat tampak antusias mengikuti materi ini.
Dalam pemaparannya, Miqdam menekankan bahwa dakwah komunitas merupakan pendekatan yang dilakukan pada sekelompok orang dengan identitas tertentu.
“Identitas ini dijadikan dasar utama untuk merumuskan strategi dakwah dalam rangka mengimplementasikan ajaran Islam untuk membentuk kesalehan individual dan mentransformasikan kehidupan sosial ke arah yang lebih baik,” ujarnya.
Miqdam juga menjelaskan perbedaan antara dakwah komunitas dan dakwah yang dilakukan oleh majelis tabligh. Ia menjelaskan bahwa majelis tabligh memiliki format yang lebih tergantung pada siapa dai-nya, sedangkan dakwah komunitas mengusung beberapa paradigma, antara lain:
Berdasarkan arus bawah (bottom-up), Kesetaraan (equality), Empati (empathy), Keberlanjutan (sustainability), Pemberdayaan (empowerment), dan Transformasi Sosial (social transformative).
Lebih lanjut, Miqdam mengungkapkan bahwa dakwah komunitas terdiri dari beberapa unsur, yaitu adanya dai itu sendiri, komunitas yang dibina, karakteristik komunitas, dan periode dakwah.
“Dai komunitas harus memiliki kompetensi seperti menguasai materi dakwah, memahami karakteristik komunitas, serta mampu mengelola komunitas,” tambahnya.
Miqdam menjelaskan beberapa sasaran dakwah komunitas, yang meliputi kelas atas, kelas menengah, kelas bawah, komunitas marginal, komunitas khusus, dan komunitas virtual.
Selanjutnya ia menjelaskan langkah-langkah pelaksanaan dakwah komunitas, yang meliputi pemilihan komunitas, analisis identitas komunitas, pembuatan perencanaan atau proposal dakwah, pelaksanaan dakwah, pelaporan dakwah, dan penguatan komunitas.
Kegiatan Bimtek ini diharapkan dapat memperkuat kapasitas para dai dalam melaksanakan dakwah komunitas yang efektif dan berkelanjutan, serta meningkatkan pemahaman tentang pentingnya pendekatan dakwah yang relevan dengan karakteristik masing-masing komunitas.
Penulis Ain Nurwindasari Editor ‘Aalimah Qurrata A’yun