PWMU.CO – Propaganda dalam Berlogika, menjadi topik ulasan Pengajian Ahad Pagi KH Ahmad Dahlan Majelis Tabligh PDM Kota Batu di Masjid At-Taqwa, Ahad (22/9/2024).
Kali ini menghadirkan Prof Anang Sujoko SSos MSi DComm, dosen Ilmu Komunikasi Universitas Brawijaya sekaligus Ketua Majelis Pustaka Informasi dan Digital PDM Kota Malang.
Mengawali kajiannya, Anang menyampaikan bahwa propaganda adalah informasi yang seolah-olah masuk akal akan tetapi ada ideologi yang dimasukkan untuk mengubah pemikiran kita. Seolah-olah yang disampaikan itu benar tapi sesungguhnya bermaksud menjauhkan kita dari nilai-nilai kebenaran. Kita diseret pada sekularisme. Namun, sering kali kita tidak merasa.
Oleh sebab itu, umat Islam harus waspada. Ada pegangan utama yang tetap harus kita pedomani, yaitu al-Qur’an dan ajaran Rasulullah.
Menurut Prof Anang, propaganda yang berkembang di masyarakat beragam bentuknya. Misalnya: 1) kegiatan yang menampakkan budaya tertentu yang menuhankan selain Allah Swt, 2) konten di medsos yang mencampuradukkan nilai budaya dan agama sehingga seolah-olah Islam adalah paham radikal, 3) menonjolkan ilmu pengetahuan dan mengesampingkan ilmu agama, 4) promosi pluralisme dan moderasi beragama 5) agama harus dipisahkan dari bidang-bidang kehidupan karena agama itu bersifat pribadi.
“Terkait dengan pluralisme, saat ini berkembang pernyataan semua agama itu sama. Kalau tidak menganggap semua agama sama maka dianggap intoleran dan ekstrem. Banyak yang menganggap bahwa pernyataan itu benar padahal sebagai muslim kita harus meyakini bahwa Islam adalah satu-satunya agama yang benar,” jelas Prof Anang.
“Ketika kita ikut membenarkan propaganda itu, maka perlahan-lahan kita akan tercerabut dari keyakinan kita, naudzubillah,” lanjutnya.
“Kita harus toleran, moderat, netral, itu contoh kalimat propaganda yang sedang berkembang di masyarakat saat ini,” kata Prof Anang memperjelas konsep propaganda.
Propaganda yang berkembang di berbagai media memang dikoordinasi dengan baik oleh pihak yang ingin menyerang Islam dan menghancurkan ideologi Islam. Tak hanya melalui pendidikan, budaya, iklan justru menjadi media potensial untuk menyusupkan propaganda.
Bagaimana Islam menyikapi proganda? Surah Al-Baqarah: 208 menjadi jawabannya, yaitu kita diminta masuk Islam secara kaffah, keseluruhan. Kita tidak boleh mengikuti langkah-langkah setan.
Selanjutnya, dalam QS al-Maidah: 3, Allah telah menyampaikan bahwa agama Islam adalah agama yang sempurna dan hanya Islam agama yang diridhai oleh Allah. Dalam An-Nisa ayat 40, Allah mengingatkan kita bahwa ada orang-orang menginginkan ketetapan hukum kepada thaghut.
Oleh sebab itu, umat Islam harus menjaga diri dan keluarganya dengan sebaik-baiknya agar tetap berpegang pada hukum Allah Swt. (*)
Penulis Khoen Eka Editor Wildan Nanda Rahmatullah