PWMU.CO – Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Bimtek Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Barat, sebanyak 30 peserta diajak mengunjungi lembaga pemasyarakatan (lapas) kelas 2A Pontianak Jl. Adi Sucipto and Jl. Tanjung Pura, Sabtu (21/09/2024).
Dalam acara ini hadir ketua PP Muhammadiyah, Dr Saad Ibrahim MA yang akan menyampaikan taushiyah peringatan maulid nabi Muhammad Saw. Bertajuk ‘Menjadikan Maulid Nabi Muhammad Saw Sebagai Momentum Membentuk Kepribadian Yang Lebih Baik dan Berkemajuan’. Hadir pula ketua LDK PP Muhammadiyah Muchamad Arifin MAg dan wakil ketua PWM Kalimantan Barat, Slamet Riyanto MPd yang turut mendampingi kegiatan tersebut.
Wakil ketua PWM Kalbar Slamet Riyanto turut memberikan motivasi dalam sambutannya. Umat Islam apapun posisinya, agar meningkatkan kebersyukuran, iman, dan takwa kepada Allah Swt. Karena menurutnya, derajat yang paling tinggi di mata Allah adalah yang paling bertakwa.
“Kami dari PWM Kalimantan Barat, mengucapkan terima kasih atas kesempatan ini. Dari LDK lah yang turun langsung, mengikuti membina di lapas ini,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala lapas kelas 2A Pontianak Julianto Budhi Prasetyono BcIP Ssos, mengajak agar di bulan Rabiul Awwal ini umat Islam meneladani apa yang dicontohkan oleh Rasulullah Saw.
“Kita ada 1098 warga binaan. Ada lagi 15.000 yaitu ternak ayam, sebagai pembinaan untuk warga lapas,” ucap Julianto saat memberikan sambutan.
Kunjungan PP Muhammadiyah ke Lapas
Sebagai kepala lapas, Julianto merasa bersyukur atas kunjungan dan kerja sama yang dijalin oleh LDK Kalbar, terutama siang itu mendapatkan kunjungan langsung dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
“Terima kasih atas kerja samanya dan atensinya, karena ada kerja sama khusus dengan LDK. Sehingga ada pembinaan muallaf dan pembinaan mental rohani (untuk warga lapas),” imbuhnya.
Dalam sambutannya, Julianto menyebut para warga lapas dengan sebutan santri. Karena situasi khusus, sholat maghrib, isya dan shubuh dilaksanakan tidak di masjid. Karena santri yang ada masih ada di blok masing-masing, untuk dhuhur dan ashar di masjid.
Julianto mengatakan bahwa para ‘santri’ nya tersebut ‘hanya salah jalan’, dan ia optimis ketika mereka sudah dibina mereka keluar dalam kondisi yang lebih baik.
“Syukur-syukur menjadi da’i, itu luar biasa dan contohnya banyak. Alhamdulillah karena iman dan takwa nya meningkat, karena tau kondisinya, mereka jadi lebih tawadhu menyampaikan dakwahnya kepada umat,” jelasnya.
Julianto berharap ke depannya LDK Kalbar juga menjalin kerja sama dengan lapas perempuan. Di seluruh Kalbar ada 13 untuk rutan dan lapas. Juga lapas perempuan, mohon ke depan juga bisa menyambangi kepada muridnya yang ada di sana. (*)
Penulis Ain Nurwindasari Editor Amanat Solikah