PWMU.CO – Santri Muhammadiyah Boarding School (MBS) Al-Hikmah Jajag mengikuti latihan tanggap bencana, Sabtu (21/9/2024).
Kegiatan ini merupakan kerjasama antara Dinas Sosial dengan Taruna Siaga Bencana (Tagana) dan Pemadam Kebakaran yang berlangsung di halaman Pondok Pesantren Al-Hikmah Jajag Gambiran Banyuwangi Jawa Timur.
Acara yang diikuti oleh seluruh santri MBS Al-Hikmah Jajag ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan keterampilan para santri dalam menghadapi berbagai situasi darurat atau bencana.
Perwakilan dari Dinas Sosial Banyuwangi, Deddi, dalam sambutannya menyatakan betapa pentingnya kegiatan ini.
“Pelatihan ini penting untuk membekali generasi muda dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan dalam situasi bencana. Kami berharap betul, para peserta dapat menjadi agen perubahan di komunitas mereka,” ujarnya.
Pelatihan Mitigasi Bencana
Pelatihan ini mencakup materi tentang mitigasi bencana, teknik evakuasi, dan pertolongan pertama. Di samping itu, para peserta juga diajak berlatih simulasi kebencanaan untuk memperkuat pemahaman mereka khususnya tentang kebakaran.
Koordinator Tagana, Sarimuda berharap kepada semua peserta. Dengan pelatihan ini, kami ingin mengajak remaja untuk tidak hanya menjadi penerima bantuan, tetapi juga menjadi pelopor dalam kesiapsiagaan bencana.
Pelatihan ini berlangsung dengan tertib dan lancar. Santri, Muhammad Kevin Hafiz Ramadhan mengungkapkan kesenangannya setelah mengikuti latihan ini.
“Saya sangat senang, semoga tahun depan masih ada lagi acara seperti ini. Agar saya lebih mampu dan siap, jika ada bencana,” ungkapnya.
Senada dengan dia, Faishal Riski Ilmansyah juga menyampaikan kesannya. Saya cukup senang, karena bisa mendapatkan informasi yang sangat berguna, ketika kita berada dalam kondisi darurat.
Dia pun berharap dengan latihan ini dapat membantu orang lain yang terdampak bencana.
Sementara itu, Mudir Pondok Pesantren Al-Hikmah Jajag, Arif Maeshawl Nur Jagad SPd berharap setidaknya setelah latihan ini para santri tidak panik saat ada kejadian kebakaran yang disebabkan oleh kebocoran gas atau LPG. Selain itu dengan acara ini diharapkan dapat mempersiapkan remaja untuk lebih siap menghadapi bencana dan menjadi teladan dalam masyarakat. (*)
Penulis Taufiqur Rohman Editor Amanat Solikah