PWMU.CO- Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas 2A Pontianak yang berada di Jl. Adi Sucipto, Sungai Raya, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat mendapatkan kunjungan dari ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dr Saad Ibrahim MA.
Kunjungan ini sekaligus memberikan penguatan spiritual mengenai pentingnya meneladani akhlak Rasulullah Saw dalam momen peringatan maulid Nabi Muhammad Saw, di Aula terbuka Lapas kelas 2A, Pontianak, Sabtu (21/09/2024).
Kegiatan yang bertema ‘Menjadikan Maulid Nabi Muhammad Saw Sebagai Momentum Membentuk Kepribadian Yang Lebih Baik dan Berkemajuan’ ini diikuti oleh ratusan santri lapas yang dengan antusias menunggu siraman ruhani oleh ketua PP Muhammadiyah yang membidangi Bidang Tabligh, Dakwah Komunitas, Kepesantrenan, dan Pembinaan Haji-Umrah tersebut.
Kunjungan ini juga dalam rangka praktik lapangan para da’i Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Kalimantan Barat yang sedang mengikuti bimtek da’i LDK Kalbar yang dilaksanakan sejak Jum’at hingga Ahad (20-22/09/2024).
Saad Ibrahim menyatakan pentingnya mempelajari akhlak Rasulullah sehingga bisa meneladaninya dan menjadikannya sebagai panutan dalam menjalani kehidupan ini.
“Aisyah ketika ditanya oleh para Sahabat tentang bagaimana akhlak Rasulullah beliau menjawab, ‘كان خلقه القرآن’, Akhlak Rasulullah adalah al-Quran,” tuturnya mengawali kajian siang itu.
Yai Saad lantas memotivasi kurang lebih 1000 warga lapas yang ada di hadapannya agar mereka tidak berputus asa, justru selayaknya bersikap optimis karena telah memilih Islam sebagai jalan hidup.
“Sebagai orang muslim pada posisi apapun, itu nanti akhirnya masuk surga. Sementara kalau tidak menjadi muslim, pada posisi apapun itu nanti akhirnya di akhirat, tidak pernah akan masuk surga,” terangnya.
Kemudian Mantan Ketua PWM Jatim ini menguatkan pernyataannya dengan mengutip Hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim.
وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَا يَسْمَعُ بِي أَحَدٌ مِنْ هَذِهِ الْأُمَّةِ يَهُودِيٌّ وَلَا نَصْرَانِيٌّ ثُمَّ يَمُوتُ وَلَمْ يُؤْمِنْ بِالَّذِي أُرْسِلْتُ بِهِ إِلَّا كَانَ مِنْ أَصْحَابِ النَّارِ
“Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, tidaklah seseorang dari umat ini baik Yahudi dan Nashrani mendengar tentangku, kemudian dia meninggal dan tidak beriman dengan agama yang aku diutus dengannya, kecuali dia pasti termasuk penghuni neraka.”
“Jadi kita ini, saudara kita semuanya, mendapatkan keuntungan besar menjadi muslim. Termasuk walaupun ngantukan,” ucapnya diikuti tawa para peserta. (*)
Penulis Ain Nurwindasari Editor Alfain Jalaluddin Ramadlan