PWMU.CO – Pengajian Ahad Pagi (PAP) masjid At-Taqwa Pimpinan Cabang Muhammadiyah Cluring (PCM Cluring) menyoroti minat literasi yang rendah.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Majelis Pustaka Informasi dan Digitalisasi (MPID) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Banyuwangi, Taufiqur Rohman MPdI saat mengisi PAP yang bertempat di Masjid At-Taqwa, Cluring, Banyuwangi Jawa Timur, Ahad (22/9/2024).
Mengawali ceramahnya, ustadz kelahiran Srono Banyuwangi itu mengajak jamaah untuk bersyukur kepada Allah Swt. Karena masih diberikan nikmat untuk thalabul Ilmi dengan mendatangi pengajian ini. Semoga bapak dan ibu terus giat dapat istikamah di PAP ini, agar hidupnya mendapat kemudahan.
Selanjutnya dia mengungkapkan beragam survei tentang minat baca masyarakat Indonesia yang rendah, salah satunya data yang pernah dilansir oleh Unesco yang menyimpulkan 1000 orang di Indonesia, hanya 1 orang yang rajin membaca. Simpulannya minat bacanya sangat rendah.
Oleh karena itu Taufiqur Rohman mengajak jamaah untuk merenungkan kondisi itu. Lalu, berbuat bagaimana caranya untuk meningkatkan minat baca khususnya bagi generasi muda muslim. Apalagi visi negara kita ini adalah menuju Indonesia emas di tahun 2045.
Dia pun mengulas beberapa dampak negatif ketika minat literasi (membaca) seseorang itu rendah. Di antaranya, kurangnya ilmu pengetahuan, orang yang rendah literasinya akan mudah emosi atau marah, dan dia tidak mampu berfikir dengan kritis.
Lebih lanjut dia mengajak jamaah untuk mengetahui arti literasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang diartikan sebagai kemampuan menulis dan membaca.
Ia menguraikan makna membaca, yaitu melihat serta memahami isi yang tertulis, mengeja atau melafalkan yang tertulis, mengucapkan, mengetahui, meramalkan, memperhitungkan, dan memahami.
Manfaat Berliterasi
Ketua MPID PDM Banyuwangi itu menjelaskan apa manfaatnya jika umat Islam rajin membaca. Dengan membaca, seseorang akan mendapatkan ilmu baru. Dia akan lebih mengenal Allah. Kualitas ibadahnya akan meningkat dan mendapatkan rahmat Allah. Dia pun akan mampu berfikir kritis.
Menurutnya ayat al Quran Surat al-Baqarah 121 itu adalah ayat yang memotivasi umat Islam agar saat membaca (khususnya membaca al Quran) itu umat Islam mampu memahami maknanya. Agar dapat dijadikan pedoman hidupnya. Begitu pula hadits nabi riwayat Imam Tirmidzi yang menyetarakan membaca huruf Alif, lam, mim, untuk masing-masing huruf itu dinilai dengan 10 kebaikan.
“Maka, membaca buku, berita atau pun yang lainnya, agar membaca dengan sebenar-benarnya membaca. Artinya dia mampu memahami isi kandungannya, sehingga mampu berfikir kritis,” tuturnya.
Mengakhiri ceramahnya, Taufiqur Rohman berpesan kepada jamaah agar memberikan teladan membaca kepada generasi muda muslim. Dengan cara membaca yang rekreasional (keteladanan budaya membaca).
Pengajian yang berlangsung selama satu jam itu berlangsung dengan khidmat. Diakhiri dengan bacaan hamdalah bersama. (*)
Penulis Ghulam Bana Islama Editor Amanat Solikah