PWMU.CO – Suasana penuh keakraban terlihat pada jamaah Pengajian Ahad Pagi (PAP) di masjid At-Taqwa Pimpinan Cabang Muhammadiyah Cluring (PCM Cluring), Ahad (22/9/2024).
Pagi yang cerah, masjid At-Taqwa yang beralamat di Jalan Banyuwangi Kecamatan Cluring itu menjadi semarak dipenuhi jamaah laki-laki dan perempuan. Khususnya area taman yang berada di sisi Utara bangunan masjid.
Sebelumnya mereka mengikuti pengajian yang disampaikan oleh Ketua Majelis Pustaka Informasi dan Digitalisasi (MPID) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Banyuwangi, Taufiqur Rohman MPdI.
Terlihat ibu-ibu Aisyiyah sedang sibuk menyiapkan hidangan. Menu bakso khas Cluring ditambah kerupuk ikan menjadi santapan yang menggugah selera jamaah.
Sambil menikmati hidangan, penulis berjumpa dengan beberapa personal PCM Cluring. Antara lain Ketua PCM Akhmad Kholilur Rohman SP, Ketua PCM Cluring Periode 2015-2020 Drs Rahmat Hariadi yang datang ke PAP bersama istri tercintanya, dan juga Sekretaris PCM Cluring Karyono SPd.
Sarana Dakwah Bagi Jamaah
Perbincangan seputar perkembangan persyarikatan pun menjadi gayeng. Mereka saling menguatkan antara satu dengan yang lain, agar berdakwah melalui persyarikatan ini dijalankan dengan niat ikhlas karena Allah.
Ketua PCM Cluring, Akhmad Kholilur Rohman menceritakan perkembangan pengajian di PCM Cluring. Alhamdulillah, selain PAP ini, di PCM Cluring, ada Pengajian Purnama yang dilaksanakan sebulan sekali secara anjangsana di tiap-tiap ranting. Selama ini dapat berjalan dengan baik.
Harapannya Pengajian Purnama yang sudah berlangsung cukup lama di PCM Cluring itu dijadikan sebagai sarana dakwah dan silaturahmi bisa berjalan langgeng. Di samping itu dia juga berharap untuk memiliki Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) di bidang pendidikan bisa segera terwujud di PCM Cluring.
Karyono juga berharap kepada teman-temannya, baik itu PCM maupun pemuda. Semuanya tetap beraktivitas dalam koridor dakwah, karena Allah.
“Bukan dakwah yang diwarnai dengan politis yang haus kekuasaan dan transaksional. Mari kita ramaikan PAP kita ini,” ujar pria yang mengajar di SMK Muhammadiyah 1 Genteng itu.
Sayangnya suasana keakraban itu harus disudahi, teriring dengan satu persatu dari jamaah berpamitan dan bersalaman untuk pulang ke rumahnya masing-masing. (*)
Penulis Taufiqur Rohman Editor Amanat Solikah