Santri PPI AMF berfoto bersama usai melaksanakan seminar reproduksi remaja Bersama Bu Nanik PJ UKS Puskesmas Kec. Karangploso, Selasa (24/9/2024). (Akbar/PWMU.CO).
PWMU.CO – Azhar dan Rizqa Santri dan santri Wati SMA Pondok Pesantren Internasional Abdul Malik Fadjar (PPI AMF) ditunjuk sebagai kader UKS Se-Kecamatan Karangploso untuk mewakili dan mengikuti Seminar Kesehatan Reproduksi Remaja yg terlaksana oleh Dinas Kesehatan Kab. Malang.
Kegiatan ini berlangsung sejak 08.00 WIB hingga 15.00 WIB dan Bertempat di Grand Miami hotel, Kec. Kepanjen Kab. Malang, Selasa (24/09/2024).
Hadirkan 100 Peserta se-Kabupaten Malang
Seminar kesehatan Reproduksi remaja ini terhadiri 100 peserta dari seluruh perwakilan kader UKS SMA Se- Kabupaten Malang. Dr Puah seorang dokter KIA, Salah satu pemateri pada kegiatan ini, menyampaikan sebuah pesan penting.
“Bahwa remaja penting memahami persoalan remaja untuk menjaga dirinya sendiri, tidak sampai terlibat dalam pergaulan bebas atau seks bebas” ujar Puah.
“Banyaknya pernikahan dini memunculkan permasalahan keluarga, seperti jadi beban keluarga, perceraian dan putus sekolah. Kehamilan tidak diinginkan sehingga anak menjadi korban” terangnya.
Menurut Bu Nanik, selaku penanggung jawab dan pendamping UKS Puskesmas Karangploso, bahwa nantinya santri dan santriwati yg mengikuti seminar dan sudah menjadi duta atau kader UKS karangploso ini.
Selain itu, mereka akan terlibat projek penyadaran kesehatan mental dan reproduksi remaja ke sekolah-sekolah yang ada di Karangploso yang akhir-akhir ini angka bunuh diri remaja meningkat.
Dosen UM, Ryan Singgih MSi bertindak sebagai pemateri selanjutnya menjelaskan terkait dengan mental health remaja. Ia menegaskan bahwa remaja harus menjadi generasi kuat dan tangguh di tengah gempuran arus informasi di media sosial.
Selain itu, ia berpesan agar bijak memilih dan memilah tontonan yg bijak. “Karena, sekali lagi, itu akan merusak mentalmu sebagai remaja” ujar Ryan.
pada sesi tanya-jawab setelah materi, Azhar tidak menyia-nyiakan kesempatan berharga ini untuk tampil bertanya kepada pemateri kedua. “Bagaimana kita memperlakukan orang dalam gangguan jiwa yang berada di jalanan?” tanya Azhar.
Pertanyaan ini menggelitik bagi pemateri, karena selama ini kita merasa abai atau tidak peduli dengan orang-orang dalam gangguan kejiwaan di pinggir-pinggir jalan.
dr. Puah selaku Pemateri pertama menutup dengan memberikan petikan kata-kata bijak kepada generasi kedepan “Nikmati masa muda anda dengan sepuasnya. Tapi jangan sampai mengorbankan masa depan anda dan orang terdekat anda. Bebas tapi bertanggung jawab” pesannya.
Penulis Akbar, Editor Danar Trivasya Fikri