PWMU.CO – Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PDM Lamongan, M Said MPd menjadi pemateri dalam acara Upgrading Kwartir Daerah Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan (HW) Lamongan, yang berlangsung pada Kamis (26/9/2024), di Aula Masjid Asy-Syifa’ RS Muhammadiyah Lamongan.
Acara ini dihadiri oleh ratusan kader Hizbul Wathan, yang antusias mengikuti diskusi mulai awal sejak akhir.
Dalam penyampaian materinya, M Said mengungkapkan bahwa reformasi di Indonesia telah memicu kebangkitan kembali gerakan kepanduan Hizbul Wathan, yang didirikan oleh KHA Dahlan pada tahun 1918.
Said menjelaskan bahwa meski sempat vakum akibat Keputusan Presiden No. 238/1961 yang mengatur Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya organisasi kepanduan, Hizbul Wathan tetap berkomitmen untuk mendidik generasi muda melalui nilai-nilai Islam dan pendidikan karakter.
Dia juga membahas asal usul nama “Pramuka” yang merupakan akronim dari “Praja Muda Karana”, yang menggambarkan jiwa muda yang kreatif.
Ia menekankan bahwa baik Hizbul Wathan maupun Pramuka memiliki tujuan yang sama dalam mencetak generasi yang cakap dan berkarakter, meskipun dengan pendekatan yang berbeda.
Wartawan Lintasjatimnews.com ini menegaskan pentingnya sinergi antara Hizbul Wathan dan Pramuka dalam menghadapi tantangan pendidikan di era modern.
Ia mendorong agar kedua entitas kepanduan dapat berjalan beriringan, saling mendukung dan berkolaborasi untuk mengembangkan kompetensi siswa dalam bidang kepanduan.
Dengan demikian, lanjutnya, keberadaan HW sebagai bagian dari kurikulum Merdeka yang diresmikan melalui Permendikbudristek No. 12 Tahun 2024 diharapkan dapat menguatkan posisi gerakan ini di sekolah-sekolah Muhammadiyah tanpa mengesampingkan pentingnya kolaborasi dengan Pramuka.
“Dengan visi yang sama untuk membentuk generasi muda yang berkarakter dan berintegritas, Hizbul Wathan dan Pramuka diharapkan dapat menjadi simbol kesatuan dalam keberagaman, menyongsong masa depan bangsa yang gemilang,” pungkasnya.
Penulis Alfain Jalaluddin Ramadlan Editor Azrohal Hasan