Potret keseruan para siswa dan guru MTs Muhammadiyah 2 Pondok Karangasem dalam kegiatan MSQ di Puncak Puthuk Gragal, Kamis (26/9/2024). (Tegar Yahsya/PWMU.CO).
PWMU.CO – Sebanyak 38 siswa dari MTs Muhammadiyah 2 Pondok Karangasem (Madtsamuda) sukses mencapai puncak Puthuk Gragal dengan ketinggian 1480 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Kegiatan ini terlaksana dalam Madtsamuda Summit Quest (MSQ) yang berlangsung pada Rabu-Kamis (25-26/9/2024).
Pendakian ini menjadi pengalaman berharga yang penuh makna, terutama bagi para siswa yang didampingi oleh sembilan guru pendamping.
Perjalanan di Tengah Gerimis
Rombongan berangkat dari Terminal ASDP Paciran pada Rabu (25/9/2024) dengan menggunakan Bus Trans Jatim. Setibanya di titik awal pendakian, gerimis mulai turun, dan cuaca ini menemani perjalanan mereka sepanjang hari hingga malam.
Meski tak ada pemandu lokal, sembilan guru pendamping dengan sigap membimbing para siswa menuju Pos 4, tempat mereka bermalam. Jalur yang licin karena hujan membuat perjalanan menjadi tantangan tersendiri, namun justru memperkuat kebersamaan dan ketangguhan peserta.
Setelah melalui perjalanan yang melelahkan, rombongan akhirnya tiba di Pos 4 dan mendirikan tenda untuk beristirahat. Meski cuaca masih basah, semangat para siswa tidak surut.
Mereka bersama-sama menyiapkan tenda dan berbagi cerita di bawah naungan tenda, menciptakan suasana kekeluargaan yang hangat meskipun di tengah cuaca yang kurang bersahabat.
Kamis Pagi (26/9/2024) membawa angin segar bagi para peserta MSQ. Cuaca cerah memberikan semangat baru bagi siswa dan guru untuk melanjutkan pendakian menuju puncak.
Mereka berangkat dengan penuh antusiasme, melintasi jalur yang lebih terjal namun lebih terang. Sepanjang perjalanan, para siswa saling membantu, menunjukkan solidaritas dan kerja sama yang kuat.
Setelah melalui medan yang cukup menantang, mereka akhirnya tiba di Puncak Puthuk Gragal. Di ketinggian 1480 mdpl, para siswa dan guru dapat menikmati pemandangan indah dari puncak, sekaligus merasakan kepuasan karena berhasil menaklukkan tantangan alam.
Di puncak, mereka mengadakan doa bersama sebagai ungkapan rasa syukur atas keselamatan dan kesempatan untuk menikmati keindahan ciptaan Tuhan.
Pembelajaran Kemandirian dan Kebersamaan
Program Madtsamuda Summit Quest tidak hanya terancang sebagai pengalaman petualangan, namun juga sebagai sarana pembelajaran kemandirian dan kebersamaan.
Selama perjalanan, para siswa diajak untuk bekerja sama, mengatasi kesulitan bersama, dan tetap menjaga semangat di tengah tantangan. Mereka juga didorong untuk lebih menghargai alam sebagai salah satu tanda kebesaran Allah SWT.
Kepala MTs Muhammadiyah 2 Pondok Karangasem, Millazul Faida, M.Pd., menyampaikan rasa bangganya terhadap para siswa yang telah berhasil menyelesaikan pendakian ini.
“Pendakian ini adalah pelajaran hidup yang berharga. Siswa tidak hanya diajarkan tentang kemandirian dan kebersamaan, tetapi juga tentang bagaimana menghadapi tantangan, menghargai alam, dan bersyukur atas segala nikmat yang telah mereka terima” ungkapnya.
Wakil Kepala Bidang Kesiswaan, Azhar Agus Salim, juga menekankan pentingnya kegiatan ini dalam membentuk karakter siswa. “Melalui kegiatan ini, kami berharap siswa dapat menjadi pribadi yang mandiri, memiliki daya juang, dan peduli terhadap lingkungan” terangnya.
“Alam adalah guru yang luar biasa, dan dari pengalaman ini, siswa diharapkan tumbuh menjadi generasi yang lebih matang dan bijaksana” tambah pak Agus, sapaan akrabnya.
Asnur Rumiaji, salah satu guru pendamping, menambahkan bahwa pendakian ini memberikan banyak pelajaran berharga bagi para siswa.
“Di tengah pendakian yang penuh tantangan, siswa belajar tentang arti kerja sama, saling mendukung, dan tidak menyerah. Ini adalah pelajaran yang akan bermanfaat, tidak hanya dalam kegiatan pendakian, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari” terang Guru Bahasa Indonesia tersebut.
Pengalaman Tak Terlupakan
Bagi para siswa, pendakian ini menjadi pengalaman yang tak terlupakan. Reza Ghazi Humam, siswa kelas 9 Reg PA II, salah satu peserta pendakian, mengungkapkan rasa syukurnya setelah berhasil mencapai puncak.
“Pendakian ini mengajarkan saya untuk lebih menghargai alam dan bersyukur atas kesehatan yang Allah berikan. Kerja sama dengan teman-teman sangat membantu, dan ini menjadi pengalaman yang tidak akan saya lupakan” ujarnya.
Para siswa lainnya juga merasakan hal yang sama. Mereka belajar tentang pentingnya kebersamaan dan bagaimana menghadapi tantangan dengan semangat pantang menyerah. Perjalanan ini menjadi momen berharga yang akan selalu mereka kenang sebagai bagian dari pembentukan karakter.
Setelah keberhasilan pendakian ini, pihak sekolah merencanakan program Madtsamuda Summit Quest berikutnya yang akan terlaksana khusus untuk siswa putri. Rutenya akan berbeda, namun tujuannya tetap sama: memberikan pengalaman berharga yang mendidik dan membentuk karakter.
Harapannya, program ini dapat menjadi agenda tahunan di MTs Muhammadiyah 2 Pondok Karangasem, untuk terus menumbuhkan generasi muda yang mandiri, tangguh, dan senantiasa mensyukuri nikmat Allah SWT.
Lebih lanjut, kegiatan MSQ telah menjadi bukti bahwa mendaki gunung bukan hanya tentang mencapai puncak fisik, tetapi juga puncak emosional dan spiritual.
Para siswa pulang membawa pelajaran hidup yang tak ternilai harganya, yang akan terus mereka kenang dan terapkan dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Penulis Azhar Agus Salim, Editor Danar Trivasya Fikri