PWMU.CO – Baitul Arqam putaran terakhir digelar oleh PCA Paciran di Ponpes Al Ishlah, Sendangagung, Paciran, Lamongan, Kamis-Jumat (26-27/9/2024).
Para peserta BA melakukan check in di wisma Ponpes Al Ishlah yang merupakan lokasi bermalam para peserta BA pada pukul 13.00-14.00 Wib.
Kegiatan BA ini diselenggarakan oleh Majelis Pembinaan Kader bekerja sama dengan Majelis Tabligh dan Ketarjihan, diikuti 5 PRA yang berkolaborasi yaitu PRA Sendangagung, PRA Sendangduwur, PRA Sumurgayam, PRA Jetak, dan PRA Sidokelar.
Kemudian acara BA dibuka dengan bacaan Bismillahirrahmanirrahim, bertindak sebagai Master of Cheremoni adalah Mughoiminah SAg, dilanjutkan oleh Azizah SAg membacakan ayat suci Alquran, kemudian menyanyikan lagu Indonesia Raya, Sang Surya, dan Mars ‘Aisyiyah, bertindak sebagai dirigen, dari PRA Sendangagung, Lilik Inawati.
Titin Zuliana SP yang merupakan ketua panitia BA, dalam sambutannya mengatakan selamat datang kepada Ibu Diyana Mufidati SPd sebagai ketua PDA Lamongan, juga kepada para peserta BA yang berasal dari 5 Ranting ‘Aisyiyah tersebut.
Titin Zuliana SP yang merupakan ketua PRA Sendangagung, sangat mengapresiasi semangat PRA Sumurgayam yang datang ke tempat BA dengan Mobil pick up, itu artinya di ‘Aisyiyah gembira menggembirakan, yang disambut aplous oleh 87 anggota yang hadir, di Gedung Sekretariat Ponpes Al Ishlah Sendangagung Paciran
Acara BA dibuka oleh Ketua PDA Lamongan, Diyana Mufidati SAg Spd. Dalam sambutannya, ia memberikan selamat kepada peserta BA yang diberi kesempatan untuk menjadi santri semalam di Ponpes Al Ishlah Sendangagung.
Diyana juga merasa bangga atas perubahan pembangunan yang sangat pesat di Ponpes Al Ishlah Sendangagung, termasuk gedung sekretariatan yang kita tempati ini sangat representatif.
Dia menjelaskan bahwa Baitul Arqam merupakan menyederhanakan dari Darul Arqam, oleh karena itu dalam BA, pesertanya mendapat keringanan hanya menginap semalam.
Dia juga menjelaskan bahwa luar biasa kebijakan Pimpinan pusat ‘Aisyiyah yaitu yang mewajibkan semua warga ‘Aisyiyah mulai dari tingkat ranting sampai pusat diwajibkan mengikuti Baitul Arqam. Jika belum bisa mengikuti BA di rantingnya, maka wajib ikut BA di ranting yang lain.
“Akhirnya ibu-ibu semua mau tidak mau harus Berbaitul Arqam,” pungkasnya. (*)
Penulis Sri Asian Editor Wildan Nanda Rahmatullah