PWMU.CO – Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan meluncurkan program dakwah yang inovatif, menyusul keberhasilan program “Mubaligh Menyapa Ummat” di daerah dengan tingkat syiar Islam yang minim.
Di bawah kepemimpinan Suwito MPdI, mereka kini berfokus pada ekspansi dakwah ke luar negeri dengan inisiatif bertajuk “Rihlah Dakwah ke Malaysia” yang berlangsung selama tiga hari, dari (27-29/9/2024).
Tujuan yang Jelas
Menurut Suwito, rihlah ini memiliki tiga tujuan utama, pertama, menjalin Silaturrahim: Menghubungkan dengan warga Persyarikatan Muhammadiyah melalui Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) dan Pimpinan Cabang Istimewa Aisyiyah (PCIA) setempat.
Kedua, berbagi ide dan gagasan: Saling bertukar pengalaman dalam implementasi dakwah Muhammadiyah yang mencerahkan.
“Ketiga, membangun Jejaring Internasional: Menciptakan hubungan yang lebih luas dalam dunia dakwah,” ujarnya.
Suwito mengungkapkan rasa syukurnya atas sambutan hangat dari PCIM Malaysia. “Kami melayangkan surat resmi dan Alhamdulillah, mereka menerima dengan penuh kekeluargaan,” ujarnya.
Acara rihlah dimulai pada Jumat malam, 27 September 2024, di TPA Arrehlah Kampung Baru. Dihadiri oleh 11 anggota PRIM dan PRIA, acara ini berlangsung meriah dengan semangat kekeluargaan yang kental. Peserta disambut dengan yel-yel semangat, “PCIM Istimewa Mendunia,” yang menambah suasana kebersamaan.
Rihlah Dakwah diikuti oleh tujuh perwakilan dari Majelis Tabligh, termasuk Suwito dan tokoh-tokoh lain seperti KH. Drs. Muhammad Khozin dan KH. Drs. Masyhudan.
Mereka membawa pesan penting tentang silaturahmi dan rezeki, merujuk pada sabda Rasulullah SAW tentang manfaat mempererat tali persaudaraan.
Inspirasi dari PCIM Malaysia
Dari kunjungan ini, Majelis Tabligh berharap untuk memperoleh ide-ide segar dari dakwah yang dijalankan oleh PCIM dan PCIA Malaysia.
Meskipun mayoritas mereka adalah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dan Tenaga Kerja Asing (TKA), kontribusi mereka dalam bidang dakwah terbukti luar biasa.
Terdapat enam Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) di Malaysia, yang mencakup tiga TPA/MADIN dan tiga sanggar bimbingan berlisensi resmi KBRI.
Suwito juga mencatat bahwa PCIM Malaysia, yang dipimpin oleh Fauzi Fathur, berencana membeli gedung dakwah senilai 3,5 miliar rupiah.
Ini adalah langkah penting untuk mendukung aktivitas dakwah dan menyambut tamu dari Indonesia.
Diharapkan dana awal dari Smamda Sidoarjo dan komitmen dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah akan membantu mewujudkan rencana ini.
Suwito menutup harapannya agar cita-cita PCIM dan PCIA Malaysia segera terwujud. Keberadaan gedung dakwah akan menjadi pusat kegiatan dakwah dan tempat berkumpulnya pengurus dari berbagai tingkat. “Semoga Allah mengijabah doa kita,” ungkapnya.
Dengan langkah berani ini, Majelis Tabligh PDM Lamongan tidak hanya memperkuat jalinan ukhuwah antar umat, tetapi juga berkomitmen untuk menyebarkan nilai-nilai Islam di tingkat internasional.
Penulis Alfain Jalaluddin Ramadlan Editor Azrohal Hasan