Ia juga mengenang momen ketika memberitahu ayahnya tentang keinginannya untuk kuliah, di mana ayahnya hanya terdiam dengan mata yang berkaca-kaca. Kak Uswah tahu bahwa ayahnya pasti berusaha memberikan yang terbaik untuknya.
Dengan tekad dan doa, ia selalu menulis impian-impian yang ingin dicapainya di kamarnya, berharap agar semuanya terwujud. Dan benar saja, impian-impian tersebut akhirnya terwujud satu per satu.
Menjadi Mahasiswa yang Unggul
Kak Yogik berbagi cerita tentang pengalamannya sebagai mahasiswa KIP K pada zamannya, di mana jumlah penerima beasiswa pada saat itu tergolong sangat sedikit. Dengan jumlah yang terbatas, aktivitas dan pengawasan terhadap mahasiswa KIPK waktu itu berbeda jauh dibandingkan dengan sekarang.
Hampir setiap minggu, mahasiswa KIP K mengikuti empat kali pertemuan yang dirancang untuk meningkatkan kemampuan dan pemahaman mereka. Setiap Senin pagi pukul 06.00, ada sesi pembelajaran bahasa Inggris yang bertujuan untuk memperkuat keterampilan berbahasa internasional.
Pada Senin malam, mereka mengadakan kajian filsafat, di mana mahasiswa diajak untuk merenungkan dan mendiskusikan konsep-konsep mendalam yang dapat membentuk cara berpikir kritis.
Selanjutnya, Rabu menjadi hari untuk bedah buku, di mana mahasiswa bisa menggali pemikiran dari berbagai karya sastra dan ilmiah, memberikan wawasan baru dan memperluas pengetahuan mereka. Dan di hari Jumat, diadakan pertemuan tematik yang membahas isu-isu terkini dan relevan.
Meskipun aktivitas dan bentuk pengawasan telah berubah seiring waktu, Kak Yogik menjelaskan bahwa tujuannya tetap sama. Membentuk mahasiswa menjadi individu yang unggul dan mampu menunjukkan jati dirinya.
Para alumni yang berbagi kisah inspiratif memberikan motivasi yang luar biasa, menunjukkan bahwa perjalanan yang penuh tantangan bisa berujung pada keberhasilan yang gemilang. Semoga kisah-kisah ini dapat memotivasi mahasiswa KIP K di masa kini dan yang akan mendatang untuk terus berjuang, tidak peduli seberapa besar rintangan yang dihadapi, karena setiap langkah kecil menuju impian adalah langkah yang berarti. (*)
Penulis Alyvia Farda Humairo’ Editor Amanat Solikah