Jamaah PAP Qalbun Salim beramah tamah, sambil menyantap hidangan setelah mengikuti pengajian di masjid Al-Hikmah Jajag, Ahad (29/9/2024). (Ghulam/PWMU.CO).
PWMU.CO – Pengajian Ahad Pagi (PAP) Qalbun Salim Jajag Banyuwangi mengungkap 17 sifat Nabi Muhammad SAW, Ahad (29/9/2024).
Hal itu tersampaikan oleh Ketua Majelis Pustaka Informasi dan Digitalisasi (MPID) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Banyuwangi, Taufiqur Rohman MPdI saat memberi tausiyah di masjid Al-Hikmah Jajag Gambiran.
Pengajian ini terhadiri oleh jamaah Muhammadiyah Cabang Gambiran dan warga masyarakat sekitarnya. Pengajian ini berlangsung sejak pukul 6.00 WIB.
Mengawali tausiyahnya, Taufiqur Rohman mengajak jamaah bersyukur kepada Allah Swt, karena masih mendapatkan kemudahan untuk datang ke pengajian ini.
“Terima kasih kepada panitia dan jamaah sekalian, semoga hadir kita ini menjadi amal shalih bagi kita semua” ujarnya.
17 Sifat Nabi dalam Syamailul Muhammadiyah
Memasuki inti pengajian, ustadz Taufiq, panggilan akrabnya, membacakan ayat al-Quran dalam Surat al-Ahzab 21 yang menjelaskan Nabi Muhammad sebagai uswah hasanah (teladan yang baik) dalam menjalani kehidupan ini.
Khususnya, bagi orang yang mengharapkan rahmat Allah, percaya dengan hari akhir, dan bagi orang yang banyak berdzikir kepada Allah.
Selanjutnya Pengajar Pendidikan Agama Islam SMK Muhammadiyah 2 Genteng itu mengungkap sifat Nabi Muhammad Saw. Dia merujuk kitab As-Syamailul Muhammadiyah karya Imam Tirmidzi. Lebih tepatnya, pada bab yang menjelaskan bagaimana nabi Muhammad berbicara dari Hasan bin Ali Ra.
Ustadz Taufiq menjelaskan dengan detail sifat nabi tersebut. Ada 17 sifat nabi yang tersampaikan, antara lain:
- Nabi adalah orang yang banyak mengenyam kesusahan.
- Selalu berfikir, seolah tidak sempat istirahat.
- Lebih banyak diam, kecuali memang perlu untuk berbicara.
- Membuka dan menutup pembicaraan dengan menyebut nama Allah.
- Isi pembicaraannya padat, jelas, tidak sia-sia, dan tidak pula kurang dipahami.
- Tidak berlaku kasar dan tidak pernah menghina.
- Membesarkan nikmat Allah walau sedikit.
- Tidak pernah mencaci makanan, minuman, dan tidak pernah memujinya.
- Tidaklah dunia ini menjadikannya marah ataupun sebaliknya.
- Nabi marah, jika kebenaran itu dilanggar, sampai kebenaran itu menang.
- Tidak marah hanya karena dirinya atau membela diri.
- Jika menunjukkan sesuatu dengan tangan seutuhnya.
- Saat mengagumi, nabi membalikkan tangannya.
- Saat bercakap memukulkan telapak kanan ke ibu jari.
- Ketika marah, memalingkan wajah.
- Jika senang, memejamkan mata.
- Sebesar-besarnya tertawa, hanya tersenyum sampai nampak gigi putihnya.
Pengajian berakhir pada pukul 7.00 WIB. Setelah itu jamaah keluar masjid untuk beramah tamah, sambil menyantap hidangan yang telah disiapkan oleh panitia.
Penulis Ghulam Bana Islama, Editor Danar Trivasya Fikri