![](https://i0.wp.com/www.pwmu.co/wp-content/uploads/2017/10/Fakhrudin-Alamsyah-SIkom.jpg?resize=800%2C600&ssl=1)
PWMU.CO – Setelah cukup berhasil menekuni usaha travel umroh, kini, Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kabupaten Malang Fakhrudin Alamsyah SIkom mulai mengembangkan sayap usahanya. Pilihannya, jatuh ke usaha kuliner.
Fakhrudin terjun langsung membantu rekan bisnisnya mengelola rumah makan Padang dilokasi yang cukup strategis. Yakni, berada di antara kampus Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dan kantor Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Malang. Tepatnya, di Jalan Raya Jetis No.85 Dau, Kabupaten Malang.
Fakhrudin mengungkapkan, ide untuk ikut serta mengelola rumah makan masakan Padang ini bermula dari obrolan usaha bersama relasinya. Si pemilik rumah makan (relasinya) itu curhat tentang usaha kulinernya yang tidak ada kemajuan. Bahkan, cenderung stagnan. Padahal, usaha kuliner tersebut sudah berjalan 2 tahun di lokasi usaha yang cukup strategis.
”Seharusnya rumah makan yang berada di dekat keramaian kampus itu bisa berkembang. Kok ini malah kolaps? Berarti usaha ini ada yang perlu dibenahi. Terutama manajemennya,” ungkapnya penasaran saat ditemui oleh pwmu.co, Ahad (8/10) malam.
Tak lama setelah obrolan itu, Fakhrudin memutuskan untuk turut serta mengelola usaha di bidang kuliner itu. Fakhrudin pun berinisiatif untuk membantu mengembangkan usaha tersebut.
”Saya membantu dalam segi pengelolaannya saja. Dengan durasi sewa tempat yang masih menyisakan 3 tahun, rumah makan berlantai 2 itu coba kita buat beda. Tapi, tetap tidak meninggalkan kosep lamanya, yakni rumah makan masakan Padang,” ujar Fakhrudin.
Untuk lantai 1, kata Fakhrudin, tetap digunakan untuk rumah makan masakan Padang. Sedangkan untuk lantai 2, perlu sedikit branding dengan menyulapnya jadi cafe untuk tongkrongan anak muda. Terutama, untuk mahasiswa UMM.
Selain itu, lanjut dia, lantai 2 juga bisa digunakan untuk even-even santai seperti diskusi teman-teman pemuda atau acara santai lainnya. ”Agar menarik, tentunya harus disertai dengan promo-promo menarik,” imbuhnya.
Fakhrudin mengungkapkan dari laporan si pemilik diketahui bahwa omset usaha kuliner ini hanya bisa untuk menghidupi usahanya saja. ”Semoga dengan pengelolaan yang lebih dinamis, omset bisa lebih tinggi lagi. Rumah makan ini bisa menjadi pilihan utama pecinta kuliner yang ada di sekitar UMM dan atau yang sedang melintas di jalan raya ini,” harapnya.
Lebih lanjut Fakhrudin menyebut bahwa dalam menjalankan bisnis itu harus memiliki insting usaha yang kuat. Terutama insting dalam membaca peluang. Jika tidak, maka akan stagnan. Bahkan, bisa bangkrut
”Berbisnis tidak butuh pinter. Yang penting itu, pinter mencari orang pinter. Jadi jangan takut untuk memulai bisnis. Karena ketika bisnis sudah dimulai, maka akan diketahui langsung apa-apa yang harus diperbaiki atau pun dievaluasi,” tegasnya.
Rezeki, sebut Fakhrudin, tidak hanya sekedar mengandalkan hitungan logika semata. Tapi juga membutuhkan kecerdasan spiritual dengan selalu mendekatkan diri pada Allah SWT. Oleh karenanya, manusia diharuskan memperbanyak amal kebaikan. Salah satunya dengan bersedekah kepada anak yatim. ”Membuka pintu rezeki itu tidak hanya mengandalkan akal pikiran saja. Tapi juga bisa dengan sedekah,” pungkas pria yang juga merupakan muballigh ini.(izzudin/aan)
Discussion about this post