PWMU.CO – 5 Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Wilker Kulon Kali Kabupaten Ponorogo adakan Pelatihan Muballighat dan Rukti Jenazah di Masjid Al-Husaini Jambon pada Ahad (29/09/2024).
Acara dengan tema “Mencetak Kader yang Handal dan Berkemajuan” tersebut diikuti oleh 60 orang peserta yang merupakan perwakilan dari 5 PCA wilayah Ponorogo Barat yaitu: PCA Jambon, PCA Kauman, PCA Badegan, PCA Sukorejo, dan PCA Sampung. Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Ponorogo.
Materi pertama disampaikan oleh Enik Titin Nurahayu, Ketua Majelis Tabligh dan Ketarjihan PDA Ponorogo. Pada materinya, Enik menyampaikan sasaran dakwah Aisyiyah yaitu pada bidang Pendidikan, perdagangan, pertanian, kesenian dan kesehatan.
Peserta diajarkan bagaimana kiat-kiat menyampaikan dakwah pada bidang tersebut, tentunya dengan cara dan metode yang berbeda.
Selanjutnya Enik Titin juga menyampaikan bahwa dakwah Aisyiyah bisa dilakukan dengan dakwah perseorangan baik kepada orang Islam maupun kepada yang belum Islam melalui pendekatan yang sesuai dengan keadaan.
Dakwah juga bisa dilakukan dengan gerakan dakwah kepada jamaah maupun kepada Amal Usaha Muhammadiyah (AUM). Pada intinya gerakan Aisyiyah adalah gerakan dakwah, dimanapun dan kapanpun.
Berbeda dengan Enik Titin Nurahayu, Binti Sofiah memberikan materi tentang retorika dakwah. Dakwah diartikan sebagai sebuah kegiatan mengajak orang lain dengan bijaksana kepada jalan Tuhan, mengerjakan perintah-Nya agar meraih keselamatan dan kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
Dibutuhkan seni berbicara yang digunakan untuk mengkomunikasikan ajaran Islam secara efektif. Kesenian berbicara ini tidak hanya berbicara lancar saja, melainkan suatu kemampuan untuk berbicara dan berpidato secara singkat, jelas, padat.
Retorika dan dakwah mempunyai hubungan yang sangat berkaitan karena retorika adalah ilmu yang berhubungan dengan bagaimana menyampaikan pesan kepada orang lain melalui seni berbicara sehingga pesan yang disampaikan dapat diterima dan diresapi oleh pendengar.
Seorang Da’i akan diterima dakwah nya apabila dapat memilih kata atau kalimat dalam berdakwah agar terstruktur dan rapih supaya masyarakat dapat mengerti, akan tetapi tidak semua Da’i mempunyai susunan kata yang tepat.
Materi dilanjutkan dengan bagaimana tata cara mengurus jenazah atau disebut dengan Rukti Jenazah. Peserta diajarkan tentang bagaimana mengurus jenazah dengan baik dan benar sesuai dengan syar’i. Bukan sekedar mendengarkan materi, perwakilan peserta juga diminta untuk praktik secara langsung agar materi yang disampaikan bisa dipahami secara mendalam.
Harapanya, semua peserta mempunyai pengalaman dan kemampuan untuk mengurus jenazah, terlebih mereka yang masih memiliki orangtua, karena apabila salah satu dari keduanya meninggal, tanda bakti terakhir seorang anak kepada orang tuanya adalah terkait dengan urusan rukti jenazah.
Nanik Hidayati SPd, Pengurus PCA Kauman menyambut baik atas terselenggaranya kegiatan ini.
“Alhamdulillah kegiatan ini bisa berjalan lancar, terimakasih kepada pemateri yang telah memberikan banyak ilmu dan pengalaman kepada kami. Mudah-mudahan ilmu yang kami dapat hari ini bisa kami terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Semoga dengan kegiatan ini kami kader-kader Aisyiyah khususnya di wilker kulon kali ini lebih semngat lagi untuk berdakwah dan mengembangkan Aisyiyah di cabang dan ranting masing-masing,” tuturnya.
Penulis Miftahul Rahman Editor ‘Aalimah Qurrata A’yun