PWMU.CO – MI Muhammadiyah 1 (Mutu) Sukodadi Lamongan, Jawa Timur adakan Diklat Athfal Ceria Kepanduan Hizbul Wathan (HW) guna mencetak pemimpin tangguh, Senin – Selasa (30/9-1/10/2024).
Di tengahmaraknya penggunaan gadget, game online, dan media sosial pada anak-anak, menjadikan tantangan tersendiri bagi generasi muda di masa mendatang. Ketergantungan terhadap gawai menjadikan anak-anak kehilangan identitasnya dan sering menghabiskan waktunya untuk berinteraksi dengan gawai.
Ini menjadi keresahan bagi generasi yang akan disiapkan di masa mendatang. Sebab hilangnya permainan tradisional dan interaksi sosial jelas akan berdampak pada fisik dan juga mental anak.
MI Mutu Sukodadi melalui Gerakan Kepanduan HW mengadakan Diklat Alhfal Ceria guna mengantisipasi kecenderungan anak yang mempunyai ketergantungan terhadap gawai dan kehilangan keterampilan di alam.
Wandik SPd, Kepala MI Mutu Sukodadi menyampaikan bahwa kemah yang dilaksanakan selama 2 hari 1 malam ini bertujuan untuk melatih kedisiplinan, kemandirian, keterampilan, leadership, dan mental anak.
“Selama diklat berlangsung, anak-anak akan dihadapkan pada situasi yang tidak biasa di alam. Ini menjadikan sarana bagi anak-anak dalam meningkatkan interaksi sosial, kerja sama yang baik antar kader kepanduan Hizbul Wathan,” ujarnya.
Mencetak Generasi Sudirman Era Modern
Seperti dalam sejarah kepanduan (HW), salah satu tokoh yang menjadi sangat dikenal yakni Panglima Besar Sudirman, salah satu kader Muhammadiyah yang tidak kenal lelah dalam berjuang.
Diklat ini juga terinspirasi dari jiwa Sudirman yang sangat ulet dan pantang menyerah dalam menghadapi situasi apapun.
Salah satu yang menjadi penting dalam diklat kepanduan ini adalah setiap kegiatan tidak hanya berisi muatan-muatan materi kepanduan, tetapi dilatih betul tentang kedisiplinan dan kemandirian anak, ini bertujuan agar anak anak bisa sigap dalam menyelesaikan tantangan apapun.
Tanamkan Moral dan Akhlak pada Anak
Persoalan akhlak menjadi sangat mendasar pada generasi sekarang. Kecenderungan anak yang seringkali dihadapkan pada persoalan penyimpangan akhlak membuat diklat ini menjadi ajang untuk penanaman akhlak yang baik sesuai dengan nilai-nilai yang ada pada kepanduan (HW).
Di masa mendatang, orang-orang akan disegani karena akhlak yang baik. Oleh sebab itu, penanaman nilai-nilai akhlak yang baik patut diajarkan sejak dini. Diklat Athfal Ceria adalah moment penting untuk mewujudkan itu.
Penulis Andy Rizal Aminulloh Editor ‘Aalimah Qurrata A’yun