PWMU.CO – Rektor Universitas Muhammadiyah Madiun (UMMAD), Prof Dr Sofyan Anif MSi menjadi bagian tim perumus materi debat calon wali kota dan calon wakil wali kota yang akan digelar pertengahan Oktober dan Awal November 2024.
Pertemuan pembahasan rumusan materi debat Pilkada Kota Madiun antara pihak KPU Kota Madiun dalam hal ini 4 komisioner dengan Rektor UMMAD dilakukan di ruang rapat kantor KPU Kabupaten Madiun, Selasa, (1/10/2024).
Pembahasan rumusan materi debat Pilkada Kota Madiun oleh kedua pihak berlangsung serius namun santai selama lebih dari satu jam.
Ditemui usaha pembahasan, Ketua KPU Kota Madiun, Pita Anjarsari menerangkan, kehadiran Rektor UMMAD di kantor KPU Kota Madiun untuk melakukan pembahasan materi debat calon wali kota dan wakil wali kota Madiun yang akan dilaksanakan dua kali pada tengah bulan Oktober dan Awal bulan November.
“Beliau kami undang untuk jadi tim perumus debat cawali cawawali dimana di Kota Madiun ada tiga paslon yang akan mengikuti debat,” kata
Divisi Hukum dan Pengawasan KPU Kota Madiun periode 2019 – 2024 itu.
Pita Anjarsari menerangkan dalam pertemuan pembahasan dirumuskan mekanisme debat seperti apa yang akan dilakukan.
Mekanisme pelaksanaan debat Pilkada sendiri menurut Pita Anjarsari sudah diatur melalui peraturan perundang,-undangan oleh KPU.
“Tadi kami menajamkan terutama mendalami visi misi paslon yang kemudian akan kita rumuskan jadi tema dan sub tema sampai kepada pertanyaan-pertanyaan harus ditanyakan kepada paslon saat debat terbuka itu,” terang Anjar Pritasari.
Disinggung mengenai saran masukan dari Rektor UMMAD, Pita Anjarsari mengatakan Prof Sofyan Anif cukup banyak memberi masukan pelaksanaan debat Paslon cawali cawawali.
“Pak Rektor cukup banyak memberi masukan tadi. Diantaranya fokus pada visi misi calon, dan masukan-masukan lainnya,” kata Anjar Pritasari.
Sementara itu, Rektor UMMAD menyampaikan, ada beberapa hal yang ia sampaikan sebagai masukan kepada para komisioner KPU Kota Madiun.
“Masukan-masukannya terkait dengan visi misi calon. Supaya fokus, tidak perlu harus membahas semua bidang pembangunan. Karena di Kota Madiun punya kekhususan sendiri sehingga debat nanti akan kita sesuaikan kebutuhan Madiun, pengembangan (kota) seperti apa?” terang Rektor UMMAD.
Prof Sofyan Anif berharap nanti panelis tidak terlalu banyak pertanyaan. Satu pertanyaan bisa dijawab lebih fokus,” ujar Wakil Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah itu.
Misalnya pertanyaan yang fokus terkait pengembangan UMKM. Bagaimana strategi menghadapi pasar saat ini.Kesulitan UMKM itu di pemasaran.
“Di sisi lain UMKM harus naik sehingga dapat menjamin adanya pemasukan untuk PAD. Hal seperti itu yang harus dijadikan fokus dalam debat nanti,” ujar Rektor UMMAD.
Penulis Pujoko Editor ‘Aalimah Qurrata A’yun